JAKARTA(BangsaOnline)Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) kemarin hadir dalam acara diskusi alim ulama yang dihadiri 500 kiai NU se-Indonesia di pesantren Al Hikam, Depok yang diasuh mantan ketua umum PBNU KH Achmad Hasyim Muzadi.
Usai acara, Jokowi menyatakan masih menggodok nama-nama menteri di pemerintahannya nanti bersama Jusuf Kalla. Hal itu akan lebih mendalam dilakukan pada pertengahan September mendatang.
Baca Juga: Pengurus PC LPBI SER NU Gresik Siaga Bencana Alam
"Sudah saya sampaikan, bahwa urusan menteri itu pertengahan September ke sana," kata Jokowi di pesantren al-Hikam Depok, Sabtu (30/8).
Ketika disinggung apakah NU akan mendapat jatah menteri, Jokowi tak menampiknya. "Kalau dari NU pasti ada."
Ditanya lebih jauh apakah NU dapat jatah menteri agama, Jokowi hanya menjawab sambil tersenyum.
Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Banjarmasin, Khofifah Sampaikan Pesan Persatuan dan Persaudaraan
"Menteri agama yang ahlussunnah wal jamaah (yang senantiasa komitmen pada aqidah agama)," jelasnya.
Dalam sambutannya, Jokowi mengaku banyak anggapan dari para pengamat yang menyebutnya menang pada etape terakhir di Pilpres 2014. Namun, Jokowi malah merasa bahwa suksesnya ini lantaran banyak dukungan dari para relawan.
"Katanya pengamat, katanya orang-orang survei, kemaren kemenangan Jokowi-JK ditentukan pada etape terakhir. Ini katanya, bener tidaknya saya tidak tahu," kata Jokowi.
Baca Juga: Alasan PDIP Pecat Jokowi dan Kelucuan Pidato Gibran Para-Para Kiai
"Kemenangan kemaren ditentukan oleh para relawan yang bekerja pada pagi, siang, malam, pagi, siang, malam dalam hal ini bapak ibu ada di sini menjadi relawan," tambahnya.
Jokowi menegaskan, pihaknya tidak pernah memberikan apapun kepada relawan.
"Yang namanya relawan jadi memang harus rela tidak diberi apa dan saya tidak memberikan apa-apa, serupiah pun saya tidak memberikan apa-apa kepada bapak ibu semuanya, iya akan? Apalagi ke ulama tidak berani saya," ujarnya disambut tawa para peserta.
Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Pekanbaru, Khofifah: Teladan Kepemimpinan dalam Keberagaman
Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, kemenangannya ini bersama Jusuf Kalla karena Allah SWT. Sebab, dirinya merasa tak punya kekuatan lebih.
"Pilpres ini hakikatnya karena allah saya siapa sih? Enggak merasa memiliki apa-apa. Finansial tidak punya, body tidak punya, pinter juga saya tidak merasa pinter. Dukungan koalisi juga kalah, dukungan politik juga kalah," terangnya.(mtr/ant/tmp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News