
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) V Jawa Timur menggelar workshop "Literasi Digital Remaja" di SMK Mambail Futuh Jenu dan MTs Mambaul Huda Jenu, Kamis (10/5). Workshop ini merupakan bagian dari program CSR Pertamina yang bernama Pertalit (Pertamina Peduli Literasi).
Manajer Program Pertalit Sri Wiyono mengatakan, tujuan program Pertalit ini guna menumbuhkan budaya literasi digital terhadap remaja, utamanya para pelajar.
Menurutnya, massifnya penggunaan media sosial (medsos) oleh para remaja perlu ditanggulangi bersama agar mereka tidak terkena dampak negatif dari medsos.
"Berita hoax, provokatif, dan ujaran kebencian yang sampai menjurus ke SARA merupakan salah satu dampak negatif penggunaan media sosial yang perlu ditanggulangi sedini mungkin," terang Ono sapaan akrab Sri Wiyono.
Workshop kali ini mendatangkan dua pembicara, yakni Dion Fajar Arianto, jurnalis Trans Media sekaligus Sekretaris Ronggolawe Press Solidarity (RPS) dan Pipit Wibawanto, jurnalis MNC Media yang juga ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tuban.
Sesuai dengan tema "Literasi Digital Remaja", para pemateri memaparkan tentang dampak positif penggunaan media sosial, termasuk segala konsekuensinya.
Ono mengklaim program Pertalit ini mendapat banyak dukungan dari beberapa pihak, termasuk Pemkab dan DPRD Tuban. Sebab dalam program ini, Pertamina juga turut mengembangkan perpustakaan yang ada di Tuban.
"Semoga (program Pertalit, red) bisa meningkatkan budaya literasi dan membantu pengembangan perpustakaan bagi sekolah, terutama di wilayah pedesaan," harap Plt Kepala Dinas Pendidikan Nur Khamid secara terpisah. (gun/rev)