Pemprov Jatim Gelar Lomba Agribisnis-Hortikultura untuk Petani

Pemprov Jatim Gelar Lomba Agribisnis-Hortikultura untuk Petani Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Hadi Sulistyo. foto: MIDA/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan memberikan apresiasi kepada petani. Ini dalam rangka memotivasi mereka agar lebih meningkatkan usaha taninya. Apresiasi tersebut dikemas dalam lomba agribisnis tanaman pangan dan hortikultura tingkat Provinsi Jatim.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Hadi Sulistyo mengatakan, lomba ini diadakan rutin tiap tahun dan pesertanya berasal dari 38 kabupaten/kota.

Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada

“Jadi dinas pertanian kabupaten/kota mengusulkan kepada kami terkait kelompok-kelompok atau petani yang berprestasi untuk kami verifikasi awal. Kemudian kami melakukan peninjauan lapangan dan verifikasi akhir sebagai pemenang,” urai dia kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (17/5).

Tujuan dari lomba ini, lanjut Hadi, agar petani punya motivasi dalam rangka meningkatkan usaha taninya. Kemudian bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitarnya.

“Masyarakat sekitarnya ini dalam arti masyarakat tani atau masyarakat yang ada di kelompoknya. Bahkan kalau mereka menang, itu dapat memberikan contoh kepada kelompok lain atau kabupaten lain bahkan bisa provinsi di luar Jatim. Sekaligus penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi petani-petani kita dalam rangka mencapai swasembada pangan,” beber pejabat penyuka batik ini.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Adapun kategori lomba, yakni lomba agribisnis tanaman pangan terdiri dari padi, jagung dan kedelai (Pajale). Lomba agribisnis hortikultura terdiri dari buah, sayur, tanaman hias, dan biofarmaka . Kemudian lomba untuk pelaku usaha olahan produk pangan yang bergerak di sektor pertanian. Lomba APP bidang pertanian (program dari untuk menanggulangi kemiskinan bidang pertanian, red), dan lomba mantri tani.

“Karena komoditas utama Jatim adalah tanaman pangan, terutama padi, jadi peminat dari lomba kategori tersebut paling banyak. Kalau Pajale melalui on farm sampai off farm,” kata Hadi.

Kemudian agribisnis hortikultura, kata Hadi, paling banyak buah dan sayur. Selain itu, lomba untuk pelaku usaha hasil olahan pertanian seperti UMKM yang memproduksi keripik pisang, nangka, aneka jus, sirup dan lainnya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Lebih lanjut, Hadi mengatakan, untuk APP yang merupakan program dari untuk menanggulangi kemiskinan petani berupa pemberian bantuan pompa air. “Pompa air ini baik petani yang mempunyai lahan atau tidak, dapat memanfaatkannya di saat terjadi kesulitan dalam hal pertanian. APP ada di 15 kabupaten. Pembagiannya melalui kelompok tani yang datanya sesuai dari Bapemas,” jelas dia.

Dan yang terakhir, lomba untuk mantri tani. “Mantri pertanian adalah ujung tombak kami dalam mengambil data ditingkat petani maupun pembinaan di tingkat lapangan serta koordinasi kegiatan yang ada di lapangan. Ini dilombakan agar pemenangnya nanti dapat memberikan contoh bagi mantri tani yang lain,” ungkapnya.

Mantri tani, kata Hadi, didorong untuk aktif melaporkan seluruh kegiatan di lapangan lalu berkoordinasi dengan penyuluh pertanian. “Intinya mantri tani ini adalah internal dinas yang berada di tiap kecamatan,” katanya.

Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah

Sebagai informasi, lomba ini diambil 3 besar, yakni juara I, II dan III. Hadi menyampaikan, pemenang lomba tersebut akan dibawa ke tingkat nasional. Tetapi sejak tahun 2017, pemerintah pusat mulai mengurangi alokasi dananya yang bersifat seremonial, sehingga lomba tingkat nasional ditiadakan dan berhenti sampai di tingkat provinsi.

“Tapi kami tetap berupaya melakukan pembinaan melalui kegiatan rutin. Kalau pembinaan secara teknis kelompok kami ada berbagai pembinaan. Seperti dari bidang pangan itu ada pembinaan. Di bidang horti juga ada pengembangan sentra cabe dan lainnya,” jelasnya.

Itu bentuk pembinaan terhadap kelompok tersebut. Sistemnya memberikan bantuan berupa pengawalan, bisa dengan sekolah lapang sehingga lebih intesif dan mereka paham apa yang mereka aplikasikan. (mid/rd)

Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO