Sayap PDIP Gresik Gelar Nobar Final Liga Champions Sambil Sosialisasi Gus Ipul-Puti dan Jokowi

Sayap PDIP Gresik Gelar Nobar Final Liga Champions Sambil Sosialisasi Gus Ipul-Puti dan Jokowi Panitia nobar menunjukkan kaos dukungan terhadap Jokowi sebagai Presiden 2019. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPC menggerakkan semua kemampuannya untuk memenangkan Gus Ipul-Puti pada Pilgub Jatim 27 Juni 2018. Selain Pilgub, juga mulai memanaskan mesinnya untuk menyosialisasikan Joko Widodo agar kembali menjadi terpilih sebagai Presiden RI pada Pilpres 2019 mendatang.

Salah satu caranya, dengan menggelar nonton bareng (nobar) dan ngopi gratis Final Liga Champions Real Madrid Vs Liverpool di Kafe Rimba, Jalan Dr. Wahidin SH, Kebomas, Sabtu (26/5/2018). Acara tersebut diinisiasi organisasi sayap PDIP, yakni Banteng Muda Indonesia (BMI), Taruna Merah Putih(TMP), dan Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem).

Baca Juga: Kampanye Akbar di Bungah, Cawabup Gresik Alif Ajak Coblos Surat Suara yang Ada Paslonnya

"Nobar ini sekaligus kita gunakan untuk sosialisasi Gus Ipul-Puti dan Pak Jokowi untuk Presiden kedua kalinya," ujar Sekretaris DPC , Hanafi didampingi Ketua BMI Gresik Chessy Bima Laksana kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (26/5/2018).

Menurut dia, Gus Ipul sangat layak memimpin Jawa Timur lantaran sudah 2 periode menjadi Wakil Gubernur sehingga sangat paham dengan seluk beluk Jawa Timur. "Untuk itu, biar Gus Ipul yang meneruskan tongkat estafet pemerintahan sebelumnya," terangnya.

"Gus Ipul selama dua periode mendampingi Gubernur Saekarwo telah banyak berbuat untuk Jawa Timur. Tugas-tugas yang diembannya untuk memimpin Jatim sangat berat, tapi sudah banyak keberhasilan yang ditorehkan. Namun demikian, masih banyak PR yang belum tuntas. Biarlah Gus Ipul yang menuntaskan PR-PR itu," terangnya.

Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024

Pada kesempatan ini, Hanafi juga menanggapi gerakan politik yang tengah marak digaungkan oleh sejumlah kelompok, yakni gerakan ganti Presiden di tahun 2019. Hanafi menilai gerakan tersebut tidak berdasar.

"Sebab, saat ini Presiden Joko Widodo masih meneruskan tugas-tugas dari masyarakat. Sudah banyak tugas berat yang dilakukan Pak Jokowi, namun semua belum tuntas. Karena itu, gerakan Ganti Presiden itu tak benar. Tapi yang benar adalah pilihan Presiden," paparnya.

Dia meminta kepada masyarakat untuk mendukung Presiden Jokowi menuntaskan tugas-tugasnya sampai akhir jabatan. "Mari pada 27 Juni 2018 datang ke TPS pilih Gus Ipul-Puti dan 2019 Pilpres pilih Pak Jokowi untuk Presiden kembali," ajaknya. (hud/rev)

Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO