SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kembali video Black Campaign beredar di kalangan warganet. Targetnya mendiskreditkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jatim nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.
Video berdurasi 58 detik ini sepertinya menjadikan statement Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai pintu masuk. Di video itu memperlihatkan Risma yang memuji program gratis yang diusung pasangan nomor urut dua.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
Menurut Risma, pendidikan gratis ini bisa diwujudkan dengan anggaran yang dimiliki Provinsi Jawa Timur. Risma juga menegaskan dirinya sangat mengenal sosok kedua pasangan ini.
Dalam video tersebut Tri Rismaharini juga seperti melontarkan sindiran menohok untuk pasangan nomor urut satu, bahwasanya Jawa Timur tidak membutuhkan pemimpin yang sok pintar, akan tetapi pemimpin yang mau mendengarkan keluh kesah masyarakatnya.
Menanggapi video ini, cawagub Jatim Emil Elestianto Dardak menyampaikan bahwa dirinya tidak mau terjebak dengan langgam si penyebar video yang terkesan mencoba memperhadapkan pihaknya dengan Risma. Dengan rendah hati, Wakil Ketua Umum Apkasi ini justru banyak memuji Wali Kota Surabaya itu.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Saya rasa Bu Risma adalah seorang Wali Kota yang baik. Dia juga merupakan sosok yang pintar dan saya rasa beliau merupakan contoh pemimpin yang bisa mendengarkan rakyat. Saya memandang hal itu sebagai sesuatu yang sangat baik manakala kita bisa seperti Bu Risma yang pintar dan mau mendengarkan rakyat," ujar Emil.
"Hanya saja, sepertinya ada yang salah kaprah dengan mengira kami (pasangan cagub Jatim nomor urut 1) tidak setuju dengan pendidikan gratis," lanjut bupati Trenggalek nonaktif ini.
"Padahal jelas-jelas kita sampaikan kami mengusung pendidikan gratis. Dan harap diingat, kita tak hanya mengusung pendidikan gratis, tapi ada plusnya, yakni berkualitas. Ini yang dalam program nawa bhakti satya kita sebut dengan istilah TisTas," tutur Emil.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Lebih jauh pria yang pernah menjadi konsultan Bank Dunia dan Bappenas ini menjelaskan bagaimana memperhatikan sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta. "Di SMK ada 700 ribu murid kurang lebih yang sekitar 400 ribu itu berada di sekolah swasta. Maka dari itu pemerintah juga harus hadir memperhatikan swasta bukan hanya melalui BOS."
"Inilah makanya kenapa harus gratis dan berkualitas, sehingga permasalahan SDM Jawa Timur bisa terpecahkan, kita harus memperhatikan kompetensi guru dan akreditasi program studi. Jadi inilah maksud kita dengan Tis Tas gratis dan berkualitas, karena untuk mengusung pendidikan gratis itu sudah menjadi cita-cita dari setiap calon," tegas Emil lagi.
Menurut cawagub dari kalangan generasi milenial, ini manakala berbicara kualitas, harus berbicara lebih spesifik delapan standar nasional pendidikan. "Itulah seharusnya arah kebijakan kita ketika membicarakan pendidikan, bukan perkara gratis atau tidak gratis," imbuh Emil Dardak memungkasi. (*)
Baca Juga: Ratusan Laskar Khofifah-Emil Siap Berjuang di Pilgub Jatim 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News