BLITAR, BANGSAONLINE.com - Rumah kontrakan terduga teroris di Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun, Blitar yang disergap Tim Densus 88 saat ini dijaga ketat petugas kepolisian.
Lurah Bajang Imam Harimiati mengungkapkan rumah kontrakan itu selama ini sering digunakan untuk kegiatan tertutup.
Baca Juga: 5 Kardus Buku Panduan Jihad Diamankan Tim Densus 88 Saat Penangkapan Tiga Terduga Teroris di Blitar
Menurut dia, tidak sembarang orang boleh masuk ke rumah yang digunakan untuk praktek pengobatan herbal itu. Yang diizinkan masuk hanya orang-orang tertentu saja. Mereka kemudian menggelar kegiatan yang juga tertutup dari warga sekitar di dalam rumah.
"Info dari warga yang tinggal dekat kontrakan itu, memang sering ada kegiatan. Tapi sifatnya tertutup. Artinya tidak sembarang orang boleh datang, namun kami juga kurang tahu apakah itu kegiatan keagamaan atau apa, karena bersifat tertutup," ungkap Imam, Kamis (14/6/2018).
Rumah kontrakan itu diketahui milik Nanang, warga setempat. Sejak tiga tahun lalu ada seorang dokter berinisial NH yang mengontrak rumah tersebut. Dokter NH adalah warga asli Desa Jajar, Talun.
Baca Juga: Densus 88 Temukan Busur dan Anak Panah di Rumah Terduga Teroris Kota Blitar
"Pemiliknya pak Nanang, yang ngontrak Nur Hidayat, bukan warga Bajang. Tetapi satu lagi orang yang infonya juga diamankan di rumah itu kami kurang jelas identitasnya," tukasnya.
Saat ini kondisi rumah kontrakan itu kosong, namun masih ada petugas kepolisian yang berjaga. Semua penghuni dibawa ke Mapolres Blitar untuk diperiksa. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi resmi siapa saja yang diamankan dan barang bukti apa yang dibawa dari rumah kontrakan. (ina/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News