KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Mendekati hari pencoblosan, arus dukungan untuk pasangan Khofifah-Emil kian terus mengalir. Kali ini dukungan datang dari ratusan simpul petani dari Kediri Raya.
Melalui acara yang digelar Kamis (21/6/2018) di Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, ratusan simpul petani berkumpul memantapkan dukunganya untuk pasangan Kofifah-Emil. Bahkan mereka siap bergerak mengajak masyarakat untuk memenangkan Khofifah-Emil pada pencoblosan 27 Juni 2018.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
H. Subianto, selaku kordinator acara mengatakan bahwa dukungan ini muncul karena dasar pasangan Khofifah-Emil dinilai lebih menguasai soal pertanian dan memiliki program yang relevan dengan kebutuhan petani. Terlebih lagi pasangan Khofifah-Emil juga merupakan representasi dari kepemimpinan Pakde Karwo selaku pimpinan partai pengusung pasangan Khofifah-Emil.
"Kami selama ini membina banyak kelompok tani, tentunya kami harus punya sandaran untuk memperjuangkan petani di tingkat Jawa Timur. Karena jika kita tidak punya Gubernur kita akan kesulitan untuk memperjuangkan petani. Makanya kami mengajak kios pupuk dan petani se-Kediri Raya untuk memenangkan Khofifah-Emil. Inilah pasangan yang pro Petani," tegasnya ketika diwawancarai.
Mendapatkan dukungan dari ratusan simpul petani Kediri, suami pesohor Arumi Bachsin ini mengaku sangat puas, bahkan dirinya bersyukur mendapatkan dukungan suara menjelang hari pencoblosan pada 27 Juni mendatang. Bupati Trenggalek nonaktif ini berkomitmen untuk berada di garda terdepan dalam memperjuangkan nasib petani di Jawa Timur.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Saya menyadari betul, petani ini adalah kelompok yang rentan secara ekonomi apabila terjadi gagal panen. Apabila sarana produksi meningkat terus, tapi harga fluktuatif, ini harus menjadi perhatian. Makanya kita punya program namanya Permaisuri," tuturnya
Lebih lanjut Emil menjelaskan bahwa Permaisuri atau Pelayanan Informasi Super Corridor akan membantu adanya informasi data antara permintaan dan penawaran komoditas pertanian. Dari program ini pemerintah akan memantau dan mengatur neraca yang balance antara supply dan demand sehingga mampu mencegah terjadinya over suply komoditas tertentu yang akhirnya menurunkan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News