SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tambaksari Surabaya menggelar acara Halal Bihalal di kediaman Wakil Ketua PCNU Surabaya, Drs KH Fathurrohman, di Rangkah Buntu 8 B Surabaya, Ahad malam (8/7/2018). Acara ini dihadiri Ketua MWC NU Tambaksari KH Zainal Arifin Qh dan pengurus Muslimat NU, Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU dan Badan Otonom (Banom) serta lembaga NU Lainnya.
Dalam sambutannya, Kiai Zainal Arifin menegaskan bahwa pada acara Halal Bihalal selain bertujuan saling memaafkan juga mengakurkan kembali setelah pemilihan gubernur (pilgub) selesai. “Kita yang beda pilihan politik sekarang sudah selesai karena pilgubnya sudah selesai. Mari kita akur kembali,” katanya.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Sementara Kiai Fathurrohman saat memberi taushiyah mengungkapkan bahwa potensi NU sangat besar. Karena itu ke depan para aktivis dan pengurus NU perlu bersatu. “Kalau NU, Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser dan semua para pengurus NU bersatu pasti menjadi kekuatan sangat besar,” katanya.
Karena itu alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN-kini UIN) Sunan Ampel Surabaya itu minta agar para aktivis NU Tambaksari sering menggelar pertemuan untuk merekatkan hubungan sesama kader NU agar lebih guyub dan rukun.
Dalam acara yang dihadiri para kiai dan aktivis NU itu hadir EM Mas’ud Adnan, Direktur HARIAN BANGSA, BANGSAONLINE.com dan BBSTV. Mas’ud Adnan memang warga Tambaksari. Ia tinggal di Jalan Kedung Sroko Kelurahan Pacar Kembang Surabaya.
Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers
”Saya sudah 20 tahun lebih tinggal di Jalan Kedung Sroko,” ungkap Mas’ud Adnan yang alumnus Pesantren Tebuireng Jombang dan Pasca Sarjana Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu saat memberi sambutan. Ia menyampaikan terimakasih kepada MWC NU Tambaksari dan Kiai Fathurrohman yang telah memberi kesempatan untuk muwajjahah dengan para aktivis dan pengurus NU serta Muslimat NU, Fatayat, dan Ansor Tambaksari.
Ia juga mengakui bahwa potensi NU sangat besar baik dari segi ekonomi, politik maupun massa. ”Tinggal bagaimana kita memanaj dengan baik, apalagi Surabaya kota metropolitan dan ibu kota provinsi Jawa Timur,” kata alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA-AWS) Surabaya itu.
Ia bercerita baru saja menjadi juri Grand Final NU Award 2018 di PWNU Jawa Timur. “Dari nominator pemenang yang saya nilai ada salah satu Ranting NU yang punya usaha ekonomi beromzet miliaran rupiah. Ini kan luar biasa. Kalau PCNU wajar punya omzet miliaran rupiah, tapi kalau ranting NU kan luar biasa,” kata Mas’ud Adnan yang mantan Wakil Ketua Balitbang PWNU Jatim dua periode itu.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
Karena itu Mas’ud Adnan mengajak para pengurus NU dan Muslimat NU bahu membahu untuk memajukan NU ke depan. “Kata orang bijak jangan tanya apa yang bisa kita dapatkan dari NU, tapi tanyalah apa yang bisa kita berikan pada NU. Dari sikap tulus ikhlas inilah kita pasti dapat barakah NU,” katanya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News