JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Suasana di Mapolres Jombang mendadak geger, Senin (16/7/2018), lantaran seorang pria dengan mengenakan pakaian gamis dengan membawa tas ransel, mendadak ingin masuk ke Mapolres.
Insiden tersebut terjadi sekira pukul 13.00 WIB. Ketika itu, pria yang belakangan diketahui sebagai Mardiono (41), datang ke Mapolres Jombang dan berhenti di depan pintu masuk.
Baca Juga: Densus 88 Anti Teror Tangkap 6 Terduga Teroris di Jatim, Salah Satunya Ustadz Azhari
Sontak petugas kepolisian yang ada di pos penjagaan langsung menyetop Mardiono. Petugas dari Korps Bhayangkara itu curiga dengan gerak-gerik Mardiono yang mengenakan kopyah putih itu.
Maklum saja, beberapa waktu terakhir, aparat kepolisian memang tengah menjadi sasaran para pelaku teror. Bahkan, ada sejumlah anggota polisi yang menjadi korban luka dan meninggal akibat serangan para teroris itu.
Setelah mendapat penjelasan, petugas pun memastikan jika pria tersebut bukan jaringan teroris. Hingga akhirnya, petugas meminta Mardiono yang berasal dari Probolinggo ini untuk masuk ke ruang Satbimas. Di situlah Mardiono lantas memberikan keterangan maksud dan tujuannya ke Mapolres Jombang.
Baca Juga: Orang Tua Terduga Teroris di Jombang Syok Anaknya Ditangkap Densus 88
“Kami sangat curiga dan mewaspadai, sehingga setiap tamu yang datang ke Mapolres Jombang wajib dilakukan penggeledahan. Ini untuk antisipasi aksi terorisme,” ujar Kasat Bimas Polres Jombang, AKP Hariyono.
Mantan Kasat Reskoba Polres Jombang ini menuturkan, dari keterangan yang disampaikan Mardiono, kedatangannya ke Jombang ini untuk melakukan safari ke sejumlah pondok pesantren. Sehingga, ia dipastikan bukan salah satu anggota teroris.
“Setelah kita lakukan pemeriksaan, ada bukti surat dari Desa Gembong Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga, kalau yang bersangkutan ini merupakan Musafir. Dia tidak memiliki apa-apa, kedatangannya untuk melakukan kunjungan ke pondok-pondok,” tandasnya. (ony/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News