JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Kondisi Deni Saputra asal Desa Sentul RT 10, RW 4/Blok IV, Kecamatan Tembelang, Jombang ini begitu mengenaskan. Remaja 16 tahun ini kedua kaki dan tangannya nyaris tinggal tulang dan kulit. Deni lumpuh sejak 9 tahun yang lalu.
Jangankan berjalan, untuk duduk saja Deni tak mampu. Ditemui di rumahnya, dia hanya terkulai lemas di atas ranjang. Remaja ini pun terpaksa putus sekolah.
Baca Juga: 2 Pengedar Sabu di Jombang Diringkus
"Awalnya Deni kelas 1 MI (Madrasah Ibtidaiyah), usianya saat itu 7 tahun. Berdirinya sulit, kakinya menyilang, kalau jatuh tak bisa bangun," kata ibu Deni, Parti (46) kepada wartawan, Sabtu (21/7/2018).
Di rumah sederhana ini, Deni tinggal bersama ibu dan kakeknya Semin (67). Sang ayah Saiful Hakim meninggal saat dia masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK).
Parti mengaku telah berusaha mengobatkan anak semata wayangnya itu. Salah satunya ke RSUD Jombang. Namun, hingga kini dia tak tahu persis jenis penyakit yang diderita buah hatinya.
Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah
"Dokternya tak bilang sakitnya apa, hanya dirujuk ke Surabaya," ujarnya.
Perempuan paruh baya ini mengakui tak pernah membawa Deni ke RSU dr Soetomo, Surabaya. Biaya menjadi pengganjalnya.
Jika di Jombang, pengobatan Deni masih dibiayai Pemda, lain halnya dengan di Surabaya. Parti harus menanggung sendiri biaya pengobatan putranya karena tak mempunyai BPJS Kesehatan maupun Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Baca Juga: Kejagung Tangani Kasus Dugaan Oknum Jaksa Terima Suap di Jombang
"Saya tak ada biaya, hanya obat jalan sama terapi di Jombang," ungkapnya.
Menjadi tulang punggung keluarga, penghasilan Parti sangat minim. Menjadi buruh rumah tangga, dia hanya dibayar Rp 100 ribu/minggu. "Saya berharap anak saya diberi kesembuhan," cetusnya. (ony/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News