SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setdaprov Jatim Fattah Jasin mengapresiasi penyelenggaraan pekan budaya India. Kegiatan ini bermanfaat bagi kedua negara. Terlebih, neraca perdagangan Indonesia dan India memiliki prospek yang bagus. Termasuk industri pariwisata, India masuk dalam 10 besar mancanegara.
“Di Jatim, komplit wisatanya. India sudah tahu dengan potensi wisatanya. Banyak tempat wisata di Jatim yang mampu menjadi daya tarik wisatawan, seperti Gunung Bromo, Probolinggo dan Gunung Ijen, Banyuwangi,” tuturnya saat menghadiri pembukaan pekan budaya India di Hotel Shangri-la, Surabaya, Jumat (7/9/2018).
Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada
Wakil Duta Besar India untuk Indonesia Prakash Gupta mengatakan, Surabaya menjadi lokasi pekan budaya India, lantaran Kota Pahlawan ini sangat potensial untuk menjalin hubungan kerja sama dengan India. Selain kota besar, Surabaya memiliki banyak aset dari sisi budaya, pariwisata dan dekat dengan Bali.
“Lebih dari 50 persen wisatawan India melalui Bali. Jadi, sangat potensial sekali untuk ditarik ke Jawa Timur,” ujarnya.
Diakuinya, pemerintah India ingin memaksimalkan potensi kerja sama dengan Indonesia di segala bidang. Sebab, hubungan Indonesia dan India sangat dekat sekali. Apalagi, tahun depan akan dirayakan tujuh puluh tahun hubungan diplomatik Indonesia dan India.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
“Ini akan dijadikan momentum untuk memperkuat hubungan kedua negara,” tegasnya.
Di satu sisi, lanjutnya, Indonesia memandang India juga sangat penting, karena dari sisi pariwisata India, sekarang menjadi salah satu prioritas utama. India diharapkan targetnya sangat besar. Untuk tahun 2018, 700 ribu wisatawan. Naik dibanding tahun 2017 sebanyak 500 ribu wisatawan.
“50 persennya masuk dari Bali. Selain Bali ada dari Jakarta, Batam dan Surabaya. Apalagi ditunjang koneksitas penerbangan langsung Surabaya ke India,” tegasnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Asisten Deputy Wilayah Asia Selatan, Tengah, Afrika dan Timur Tengah Kementerian Pariwisata, Raden Sigit Witjaksono menambahkan, kunjungan warga Indonesia ke India masih sedikit. Kendalanya pada budaya dan religi.
"Kalau Indonesia memiliki candi Borobudur, padahal masyarakat Indonesia mayoritas muslim. Sebaliknya, India agamanya mayoritas Hindu tapi punya monumen Taj Mahal yang merupakan monumen terbesarnya umat Islam. Jadi, ini saling mengisi sebenarnya,” tambahnya.
Pekan Budaya India yang diselenggarakan di Surabaya pada 7-14 September mendatang ini adalah gelaran yang ketiga kalinya setelah sukses menggelar even yang sama di Bandung dan Malang.
Baca Juga: Jatim Borong Penghargaan di ADWI 2024, Adhy Karyono Ucapkan Syukur dan Terima Kasih
Pekan budaya India yang berlangsung selama satu minggu ini akan memamerkan berbagai aspek. Antara lain, seminar tourism Visit India untuk memamerkan pariwisata bilateral, malam budaya India, festival makanan India, festival film India, dan perayaan hari internasional Yoga ke-4. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News