TUBAN, BANGSAONLINE.com - Memasuki masa panen, petani tembakau di Tuban dihantui dengan harga jual yang mengalami tren penurunan. Akibatnya, para petani bahan utama rokok tersebut terancam merugi. Apalagi, hasil panen tidak begitu maksimal.
Hal ini dirasakan petani tembakau di Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (12/9).
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
Menurut Dimiyati (32), saat ini harga komoditi tembakau anjlok dari harga awal sebelum petani panen. Jika semula dihargai Rp. 3.500 per kilogramnya, kini hanya dipatok dengan harga Rp. 2 ribu per kilogram.
"Ya merugi mas, hasil panen tidak sebanding dengan biaya tanam. Kini sekilo hanya Rp. 2 ribu," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan musim kemarau yang cukup panjang juga berdampak pada pertumbuhan tembakau yang kurang maksimal, karena tanaman menjadi kerdil. Akibatnya, banyak terserang penyakit dan panen yang dihasilkan juga kurang bagus.
Baca Juga: Even 100 Persen Tuban Berlangsung Semarak, Wujud Nyata Majukan UMKM
"Kemungkinan anjloknya harga juga karena kondisi tembakau yang kurang bagus akibat cuaca serta masuk musim panen yang bersamaan," imbuhnya. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News