JAKARTA(BangsaOnline)Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra
Hashim Djojohadikusumo marah besar ke Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Pengunduran diri Ahok dari Gerindra yang memicu kemarahan Hashim.
"Rabu (10/9) lalu saya tantang Pak Ahok. Kalau anda jantan, mundur juga
dong dari jabatan Wakil Gubernur! Terus terang waktu itu saya marah besar sama
Ahok," ungkap Hashim saat jumpa pers di Hotel Intercontinental, Jl
Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014).
Adik dari Prabowo Subianto ini marah karena Ahok tak terlebih dahulu menghadap
kakaknya. Dia juga curiga bahwa Ahok sudah berencana untuk mundur sejak lama.
"Saya bilang ke dia, kalau saya mendapat kesan bahwa dia sudah berencana
mundur dari lama. Saya juga langsung 'tembak' dia kalau jangan-jangan dia mau
ke PDIP setelah ini," ujar Hashim.
Tetapi saat itu Ahok menjawab tak akan berpartai lagi. Hashim lalu bercerita
soal sikap Prabowo yang juga pernah keluar dari Golkar dan membentuk Gerindra.
"Saya cerita bahwa tahun 2008 itu Pak Prabowo juga keluar dari Golkar.
Tapi dia bertemu langsung dengan Ketum saat itu, yaitu Pak Jusuf Kalla. Dia
serahkan langsung surat pengunduran diri. Sampai sekarang hubungan keduanya
baik-baik saja kan? Ini partai politik loh, bukan arisan," ucap Hashim.
Dia tetap berkeras menantang Ahok untuk mundur dari jabatan Wagub DKI Jakarta.
Musababnya adalah Ahok diusung oleh Gerindra pada saat dicalonkan sebagai Wakil
Gubernur pada Pilgub DKI 2012.
"Kalau bukan karena diusulkan Gerindra, mana bisa Ahok jadi Wagub? Kan dia
pernah jadi Cagub Bangka Belitung juga kalah," pungkas Hashim kemudian.
Dia pun berkisah saat pertama kali tahu Ahok ingin mundur. "Jadi
ceritanya begini, waktu itu hari Selasa (9/9) sekitar jam 15.00 WIB saya baca
di berita online kalau Ahok mau mundur karena Gerindra menolak Pilkada
langsung. Waktu itu saya lagi sakit panas, jadi saya istirahat saja," kata
Hashim.
Malam harinya dia menerima SMS dari Ahok soal rencana pengunduran diri. Hashim
pun mengaku menahan Ahok agar mengadakan pertemuan internal dahulu.
"Saya bilang biar ketemu Pak Prabowo (Subianto) dahulu sebelum mundur. Ini
kan partai politik. Karena saya sakit panas tinggi, jadi saya ketiduran dan
baru bangun jam 08.00 WIB hari Rabu (10/9)," ucap Hashim.
Pagi itu dia langsung meminta Waketum Gerindra Fadli Zon dan Sekjen Ahmad
Muzani untuk bertemu di siang hari. Akan tetapi dua orang itu datang terlambat.
"Mereka ngaku sudah dapat surat dari Ahok. Saya kaget sekali pada waktu
itu. Kan malamnya saya sudah tahan dia supaya tidak keluar dulu," ungkap
Hashim.
Jelang malam dia pun meminta Ahok menemui dirinya. Ahok dan Hashim pun bertemu
pada malam hari sambil makan malam di suatu tempat.
"Begitu datang, saya langsung marahi Ahok. Saya kesal karena dia belum
bahas alasan terlebih dahulu tapi langsung keluar begitu saja. Saya kan baru di
Jakarta beberapa hari lalu, kemudian sakit, jadi belum baca-baca berita
sebelumnya. Jadi menurut saya itu keputusan mendadak. Padahal Ahok itu Ketua
DPP Gerindra," papar Hashim.
Ahok mengundurkan diri dari partai besutan Prabowo Subianto lantaran tak
sepakat bilamana Pilkada dipilih melalui mekanisme DPRD. Ahok yang dipilih
langsung oleh rakyat itu merasa partainya tak konsisten.
Baca Juga: Gerindra Yakini Dhito-Dewi Bisa Jadi Perpanjangan Tangan Pemerintah Pusat
Lalu bagaimana tanggapan Ahok?
"Terserahlah orang menafsirkan seperti apa. Yang jelas saya komitmen untuk
dukung partai, tapi sejak awal saya katakan saya nggak pernah loyal kepada
partai, kalau Anda nggak loyal pada konstitusi," terang Ahok di balai kota
DKI, Jakarta, Senin (15/9/2014).
"Sekarang kan masalahnya menafsirkan konstitusi secara berbeda. Kalau anda
menggunakan sila pancasila sila kempat itu bisa berdebat, menurut tafsiran saya
keterwakilan itu langsung oleh rakyat, bukan lewat broker lagi yakni
DPRD," tambah dia.
Ahok menegaskan, alasan dia mundur pun karena sejumlah politisi Gerindra sudah
berteriak akan memecat Ahok. Antara lain Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik dan
Waketum Gerindra Fadli Zon. Sikap yang dia ambil sama ketika dia diancam akan
dipecat dari Golkar saat maju Pilgub bersama Jokowi. Ahok dahulu merupakan
anggota Komisi II DPR dari Golkar.
"Sama seperti Golkar kan, waktu saya mau dicalonkan oleh Gerindra jadi
cawagub mereka langsung ancam mau pecat saya kan. Saya langsung ajuin surat
pengunduran diri saja, enak saja mereka mau pecat. Nah Gerindra juga gitu.
daripada saya datang ribut-ribut mau marah-marah, lebih baik saya
berhenti," urai Ahok.
"Nah saya pikir kalau saya nggak mau mundur, juga sudah teriak-teriak
pecat terus kok. Taufik kan sudah teriak mau pecat, Fadli Zon juga udah teriak
pecat. Ya daripada dipecat lebih baik saya mundur," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News