PACITAN, BANGSAONLINE.com - BPBD Pacitan bekerja sama dengan Polres setempat bersinergi menggelar simulasi pengamanan korban bencana alam, Rabu (3/10) kemarin.
Kegiatan simulasi ini bertujuan untuk mengantisipasi dampak akan terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami. Mulai dari keselamatan jiwa dan keamanan. Selain menyelamatkan jiwa manusia, keamanan lingkungan pasca terjadinya bencana juga harus diperhatikan.
Baca Juga: Polres Pacitan Ringkus Pengoplos BBM
"Karena berita penjarahan di beberapa daerah yang telah mengalami bencana marak tersiar di beberapa media massa. Bertolak dari kejadian gempa tsunami Palu dan maraknya berita penjarahan, kami lakukan simulasi pengamanan sebagai bentuk upaya antisipasi. Jadi selain menyelamatkan jiwa manusia, setelah itu baru menyelamatkan harta benda. Kasihan masyarakat, sudah tertimpa bencana, barangnya dijarah. Ini harus kami cegah," kata Kompol Sukoco, Kabagops Polres Pacitan.
Sementara itu Kasi Logistik dan Kedaruratan Bencana BPBD Pacitan, Pujono menambahkan, pentingnya peran serta aparat keamanan saat bencana terjadi. "Sinergitas perlu dilakukan dengan aparat kepolisian. Peran mereka sangat vital saat bencana terjadi. Mulai dari membantu mengevakuasi korban, mengamankan lingkungan, sampai dengan mengawal bantuan masuk agar tidak dihadang di tengah jalan. Apalagi Kabupaten Pacitan yang daerahnya sangat rawan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami," jelasnya pada pewarta.
Kegiatan ini menurut rencana dilakukan rutin dan nantinya akan turut melibatkan anggota kepolisian, sektor pertanian kecamatan di Pacitan dan juga anggota masyarakat.
Baca Juga: Kapolda Jatim Pimpin Serah Terima Jabatan Kapolres, Ini Daftar 5 Kapolres yang Dimutasi
Sementara Kapolres Pacitan AKBP Setyo Kus Heriyatno, mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumber resminya. Apalagi menyangkut masalah kebencanaan.
"Masyarakat kami imbau lebih berhati-hati dan jangan mudah terhasut oleh berita hoax yang tersebar melalui jejaring media sosial (medsos). Apalagi soal akan adanya gempa tektonik. Kabar tersebut sangat menyesatkan dan berpotensi menyebabkan keresahan," ujarnya, Kamis (4/10).
Baca Juga: TNI-Polri Gelar Gerakan Penyemprotan Disinfektan Serentak Cegah COVID-19
Menurut Kapolres, pasca terjadinya gempa dan tsunami di Palu serta Donggala, masif tersebar kabar yang meresahkan masyarakat. Itu berkaitan akan datangnya gempa dengan kekuatan sangat besar. "Tetap waspada, dan jangan mudah percaya dengan kabar tersebut," pesan Perwira Polisi dengan dua melati di pundak ini.
Dia menegaskan, kalau selama ini belum ada kemampuan ilmu maupun teknologi yang bisa memprediksi kapan terjadinya gempa tektonik dengan kekuatan tertentu. "Kalaupun misalnya ada pihak-pihak yang melontarkan kabar terkait akan terjadinya gempa tektonik dengan kekuatan tertentu, jelas itu hoax dan tak perlu dipercaya," tandasnya. (pct1/yun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News