Tak Punya Nyali Seperti Gus Dur, Jokowi Takut Rampingkan Kabinet

Tak Punya Nyali Seperti Gus Dur, Jokowi Takut Rampingkan Kabinet Joko Widodo. Foto: tempo.co.id


JAKARTA(BangsaOnline)Presiden terpilih Joko Widodo ternyata tak punya nyali seperti Presiden RI ke-5 KH Abdurrahman Wahid () dalam merombak struktur kabinet. Ia tak berani mengotak-atik jumlah kementerian untuk kabinetnya nanti, yakni sebanyak 34 kementerian. Padahal waktu masa kampanye seolah mau merombak postur kabinet sekaligus merampingkannya.

mengaku tak mau berpolemik seperti dialami yang menghapuskan dua kementerian saat dilantik sebagai presiden tahun 1999 lalu. saat jadi presiden RI membubarkan dua kementerian yaitu Departemen Penerangan dan Departemen Sosial. Dua kementerian ini dianggap bermasalah dan jadi sarang korupsi serta menghabiskan uang negara. Bahkan Departemen Penerangan jadi pencabut nyawa bagi pers era Orde Baru.

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik

jelas tak mungkin berani bersikap revolusioner seperti , meski sempat melontarkan gagasan revolusi mental. Dalam pandangan , keputusan menghapus beberapa posisi menteri hanya akan menambah problematika pemerintahannya nanti. Memang sempat ada isu 27 menteri yang akan dimiliki oleh kabinet -JK. Namun ia sendiri yang meminta agar jumlah menteri tidak perlu dikurangi. Bahkan, ia khawatir akan ada demo dari lembaga yang ia tak sebutkan secara rinci.

"Ya memang itu dengan kemarin dengan debatnya 27 menteri. Saya sampaikan nanti hari kedua kita nggak kerja karena ngurusi orang pindah, ngurusin demo karena hilang (posisi menteri). Itu sudah pernah terjadi saat pemerintahan Gus Dur," ujarnya di Balaikota, Jakarta Pusat (Selasa, 19/9).

mengatakan bukan hal yang mudah menghapus kementerian. Ia memprediksi setidaknya butuh waktu dua tahun agar kabinetnya berjalan normal bila nanti ada perombakan dan penghapusan posisi menteri.

"Karena ada dua kementrian yang hilang. Itu perlu dua tahun. Seperti itu saya pelajari. Dan itu bukan urusan yang mudah," paparnya.

Menurutnya, penghapusan posisi menteri tidak akan efisien karena jumlah staf tidak akan berkurang. Untuk itu Ia tegaskan bahwa tidak akan ada penghapusan jumlah menteri yang jumlahnya 34, seperti yang ada pada pemerintahan SBY saat ini.[dem]

Sumber: Rmol.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO