PACITAN, BANGSAONLINE.com - Jalur Pacitan-Ponorogo, tepatnya di sejumlah titik antara Kecamatan Pacitan dan Kecamatan Arjosari hingga Kecamatan Tegalombo dikeluhkan sejumlah pengendara. Hal itu lantaran banyaknya proyek perbaikan jalan dan pengaman tebing yang tidak sepenuhnya terpasang rambu.
Selain itu, banyak material berupa pasir dan batu tercecer di bahu dan badan jalan. Kondisi tersebut tentu sangat membahayakan para pengguna jalan. Terlebih saat malam hari, sebab tidak adanya penerangan di sekitar lokasi proyek serta minimnya rambu peringatan.
Baca Juga: Pekan Depan, Jalur Slahung yang Sempat Ambles Sudah Bisa Dilalui Kendaraan Berat
Kasie Pembangunan Jalan dan Jembatan UPT Pembangunan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas PU dan Binamarga Pemprov Jatim Wilayah Pacitan, Budi Hari Santoso, membenarkan masih minimnya rambu peringatan di sejumlah lokasi proyek perbaikan, peningkatan, bencana alam maupun pemeliharaan jalan.
"Di sepanjang jalur Pacitan-Ponorogo memang ada tiga kuasa pengguna anggaran (KPA) yang berbeda. Untuk kegiatan peningkatan, perbaikan jalan, serta bencana alam, KPA ada di Pemprov Jatim. Sedangkan untuk kegiatan pemeliharaan KPA memang ada di kami (UPT)," katanya, Minggu (14/10).
Budi tidak menampik bila lokasi proyek memang tersebar secara sporadis sehingga materialnya kurang bersih dan rambu peringatan masih minim. "Khususnya yang kegiatan pemeliharaan, rambu peringatan maupun kebersihan material sangat kami perhatikan. Namun yang kegiatan lain, memang belum seluruhnya terpasang rambu, serta banyaknya material yang berserakan di jalan," beber Budi.
Baca Juga: Proyek Pelebaran Jalan Milik Pemprov Jatim di Pacitan Sudah Serah Terima Tahap Pertama
Terkait persoalan itu, pihaknya akan membantu melakukan koordinasi dengan pejabat pembuat komitmen (PPK) masing-masing kegiatan agar memberikan masukan ke pihak pelaksana. "Akan kami koordinasikan dengan masing-masing PPK," janjinya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News