KRIMEA, BANGSAONLINE.com – Terjadi pembantaian di Republik Krimea, Ukraina, di mana pelakunya adalah remaja. Sedangkan yang menjadi korban adalah mahasiswa di Universitas Krimea. Dia adalah Vladislav Roslyakov (18), dengan memberondongkan senapan mesinnya dan meledakkan bom. Aksinya telah menewaskan 21 orang dan melukai lebih dari 65 orang.
Korban atas pembantaian ini salah satunya dirawat oleh Galina Roslyakova, yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit Krimea. Begitu tahu yang melakukan pembantaian adalah anaknya, sang perawat ini memilih bunuh diri. Untungnya polisi berhasil menyelamatkan nyawanya.
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
Orangtua Roslyakov bercerai, dan ayahnya yang berusia 52 tahun juga diinterogasi polisi.
Lima siswa berada dalam keadaan koma. Sedangkan yang mati, umumnya berusia antara 15 dan 19 tahun.
Guru Vladislav Miroshnikov mengungkapkan mahasiswa tampak tunggang langgang begitu terdengar berondongan senapan. Dan terlihat Vladislav mengenakan kaos bernada kebencian kepada Rusia. Memang, republik Krimea rencananya akan bergabung dengan negara Rusia. Usai membantai orang-orang, dia melakukan bunuh diri di ruang perpustakaan.
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Kini, polisi mencoba mencari tahu, apakah dia melakukan sendirian atau ada orang lain.
Rektor perguruan tinggi itu adalah seorang politikus yang ditunjuk Vladimir Putin, yaitu Sergey Aksyonov. Ia bersikeras jika Vladislav adalah satu-satunya pelaku.
Namun, orang tua korban meninggal tetap berteriak meminta diusut tuntas. Pasalnya, kesaksian mahasiswa, yang memberondongkan senjata lebih dari satu orang. Bahkan, Vladislav membeli senjata itu secara legal, yaitu senapan merk Hatsan Escort buatan Turki. Dia lolos tes hukum, medis dan psikiatri.
Baca Juga: Viral, Surat Suara di Taiwan Sudah Dicoblos Paslon Nomor Urut 3, KPU: Hoaks
Surat kabar Pro-Kremlin Komsomolskaya Pravda (KP) memberikan empat versi, tidak ada satupun yang terkait dengan serangan dari Ukraina.
korban tewas
Baca Juga: Dampak Tak Pernah Ganti Celana Dalam
korban tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News