PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Pamekasan Badrut Tamam melepas Madura Musik Daul Festival yang merupakan rangkaian hari jadi Pamekasan ke-488 di depan pendopo wakil bupati jalan Jokotole Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Minggu (21/10) malam.
Musik Daul merupakan musik etnik yang tumbuh dan berkembang di bumi gerbang salam. Dalam perjalanannya, musik tradisional sudah mulai tumbuh berkembang di beberapa daerah di tanah air dan beberapa kali tampil di berbagai negara di antaranya Malaysia.
Baca Juga: Festival Tari Unggulan Meriahkan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pamekasan ke-494
Tampak hadir dalam pelepasan musik Daul tersebut, Bupati Badrut Tamam dan Wakil Bupati Raja'e, Forkopimda, beberapa kepala OPD, serta ribuan masyarakat yang sangat antusias ingin menyaksikan festival musik tradisional tersebut.
Badrut Tamam dalam sambutannya mengatakan, Festival musik Daul ini untuk mendorong kreativitas para pelaku seni khususnya musik Daul yang ada di Kabupaten Pamekasan.
Badrut menambahkan bahwa seni budaya sebagai sebuah sektor telah mengambil peran penting dalam hubungan antara bangsa di dunia. Seni budaya telah menjadi bagian gaya hidup dan kebutuhan manusia.
Baca Juga: Malam Puncak Gebyar Musik Daul se-Madura Dihadiri Sejumlah Bacabup Pamekasan
"Menikmati keindahan seni budaya yang merupakan hasil cipta dan karsa manusia telah menjadi salah satu kebutuhan dasar yang tidak dapat diabaikan," ungkapnya.
Bupati dari partai PKB ini yakin musik etnik Daul akan semakin mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat luas. Tidak hanya di tingkat lokal, regional, dan nasional tetapi juga masyarakat internasional.
"Etika yang santun dan ramah sebagai karakter masyarakat Madura haruslah benar-benar ditunjukkan, sehingga musik UI Daul ini mampu memberi kesan yang baik dan mendorong kemajuan daerah khususnya Kabupaten Pamekasan. Melalui musik Ul Daul kita ingin mewujudkan Pamekasan hebat, Rajjah, Bejjrah, tor Parjuggeh," pungkasnya.
Baca Juga: Pertama Kali di Pamekasan, Gebyar Musik Daul se-Pulau Madura
Festival musik Daul tersebut diikuti 21 grup baik dari Pamekasan, Sampang dan Sumenep. Dengan berbagai hiasan lampu dan bentuk serta iringan para penari menambah pesona yang mengundang decak kagum para penonton yang memenuhi sepanjang jalan yang dilewati para peserta festival musik etnik dari Kabupaten Pamekasan tersebut. (err/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News