SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya-Mojokerto meraih penghargaan Santri of The Year 2018 dengan Nominasi Pesantren Modern Inspiratif.
Penganugerahan Santri of The Year 2018 pada Senin (29/10) kemarin itu diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center (INC) dan Pustaka Compass bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
Wakil Ketua Panitia Santri of The Year 2018 Dr H Abdul Halim M.Ag menjelaskan, Pondok Pesantren Amanatul Ummah merupakan salah satu pesantren moderen yang dasarnya salaf. Bisa diukur dari seberapa banyak alumni dari SMA Amanatul Ummah yang diterima di PTN-PTN (Perguruan Tinggi Negeri) terkenal seperti di Unair, ITS dan sebagainya.
"Kemarin saja Kiai Asep (KH Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah) tidak bisa hadir karena mengirim santrinya ke Cina. Dengan manajemen yang moderen dan bekal ilmu yang disiapkan bagi para santrinya untuk menghadapi dunia nyata," jelasnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (30/10).
Halim mengungkapkan, dipilihnya UINSA Surabaya sebagai tuan rumah diselenggarakannya acara tersebut karena mayoritas nominasi berasal dari Jawa Timur. Selain Pesantren Amanatul Ummah, ada Nominasi Pesantren Salaf Inspiratif: Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Nominasi Pesantren Takhassus: Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo (Fiqh), Nominasi Santri Inspiratif Bidang Dakwah: Dr. KH. Imam Mawardi (Surabaya).
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Kemudian nominasi Santri Inspiratif Bidang Pendidikan: Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag (Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), Nominasi Santri Inspiratif Bidang Wirausaha/Entrepreneur: Dahlan Iskan (Pemilik Jawa Pos Group), Nominasi Santri Inspiratif Bidang Seni & Budaya: Veryal Eisha Aqila ‘Veve’ Zulfikar (Sidoarjo), Pahlawan Santri 2018: KH Masjkur Malang, serta Santri Mengabdi Sepanjang Hayat : KH. Hasyim Muzadi (Malang).
Untuk yang di luar Jawa Timur ada Nominasi Pesantren Entrepreneur: Pesantren Al Mawaddah (Kudus), Nominasi Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan dalam Pemerintahan Kabupaten/Kotamadya: H. Asip Kholbihi, SH., M.Si (Bupati Pekalongan), dan Nominasi Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan dalam Pemerintahan Provinsi: Dr. H. Nurdin Basirun Gubernur Kepulauan Riau).
"Karena dasar historis itulah kemudian UINSA sebagai representasi perguruan tinggi Islam negeri dijadikan pusat kegiatan tersebut," ungkap pria yang juga menjabat Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSA Surabaya ini.
Baca Juga: Pembukaan Multaqa Alumni Al Azhar VIII, Kiai Asep Ungkap Sejarah Amanatul Ummah, Dulu Tempat Jin
Halim menambahkan, acara tersebut sengaja digelar dengan tujuan untuk memberikan apresiasi atas kiprah para santri di Indonesia di berbagai bidang. Karena selama ini para santri telah memberikan kontribusi nyata sebelum Indonesia merdeka. Seiring dengan perubahan waktu, kurang ada perhatian, keberpihakan, sehingga harus dimunculkan kembali.
"Di era sekarang ini, banyak pemikiran-pemikiran maupun gerakan-gerakan yang justru bertentangan dengan ideologi negara. Ini perlu kita berikan wawasan bahwa santri tidak seperti itu. Dengan menggaungkan Satri of The Years itu sangat Pancasilais yang bisa menangkal gerakan radikal. Kalau santri nusantara pasti sangat Indonesia," jelasnya.
Harapannya, event yang digelar sekali dalam setahun ini bisa memberikan inspirasi sekaligus motivasi kepada santri-santri milenial bahwa kiprah santri itu tidak satu sisi. Banyak hal yang bisa ditekuni, seperti Dahlan Iskan yang meraih Nominasi Santri Inspiratif Bidang Wirausaha/Entrepreneur (Pemilik Jawa Pos Grup).
Baca Juga: Kagumi Prestasi Amanatul Ummah, Kementerian Pendidikan Malaysia Studi Banding ke Pacet Mojokerto
"Kemudian ada lembaga/pesantren yang melatih para santrinya berwira usaha seperti di Pesantren Al Mawaddah (Kudus) Nominasi Pesantren Entrepreneur," terangnya.
Terakhir, Halim menggambarkan seorang santri disebut sebagai seorang yang (mengabdi) kepada seorang kiai. Gambaran seseorang yang ingin mendalami ilmu agama secara sungguh-sungguh tanpa menghitung ini dan itu.
"Dan perlu waktu yang lama karena di situ ada konsep barokah, dia meyakini betul. Jadi, ilmu yang diberikan oleh kiai dengan penuh ketulusan itu kemudian melahirkan orang-orang besar, orang-orang hebat di negeri ini," pungkasnya.
Baca Juga: Akad Nikah Putri Kiai Asep Dihadiri Syaikh Mesir, Dubes Sudan, Khofifah, Wakil Ketua MPR, dan Kiai
Santri of The Year 2018 ini dihadiri oleh para tokoh, santri, pejabat, dan pengurus NU, antara lain Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr Masdar Hilmi, Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indarparawansa, Wagub Jatim Terpilih Emil Elestianto Dardak, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, serta yang lain. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News