BPJS Rangkul Ratusan BUMDes di Bojonegoro untuk Menjadi Peserta

BPJS Rangkul Ratusan BUMDes di Bojonegoro untuk Menjadi Peserta Cotta Sembiring, Deputi Direktur Bidang Perluasan Kepesertaan BPJS kantor pusat (kiri) bersama Agus Supriyanto (tengah) dan Dadang Setiawan (kanan).

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Pusat bekerja sama dengan BPJS Cabang Bojonegoro, Jawa Timur, melakukan sosialisasi program BPJS ketenagakerjaan bagi para pekerja non formal. Adalah ratusan pengurus BUMDes di Bojonegoro sebagai pesertanya.

Cotta Sembiring Deputi Direktur Bidang Perluasan Kepesertaan BPJS kantor pusat saat di Bojonegoro mengatakan, BPJS telah bekerja sama dengan BUMDes se-Indonesia sebagai penggerak jaminan sosial.

Baca Juga: Dinas Perinaker Sosialisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi Petani Tembakau dan Pekerja Rentan

"Sedangkan di Bojonegoro ini karena beberapa desa sudah terdaftar di BPJS ketenagakerjaan, sehingga BUMDes-nya harus kita rangkul juga sebagai peserta untuk memperoleh perlindungan ketenagakerjaan," ujar Cotta, Kamis (08/11/18).

Sambung dia, kalau anggota BUMDes di Bojonegoro ini serentak ikut mendaftarkan, maka ada sekitar 3.000 lebih peserta yang akan tercover dalam program BPJS ketenagakerjaan.

"Di Bojonegoro ada 419 desa dan 183 desa tercatat memiliki BUMDes, tetapi yang aktif sementara sebanyak 158. Nah, ini yang akan kita kedepankan dulu. Harapannya anggota BUMDes tahu dan memahami program ini, karena sudah jelas manfaatnya, juga akan memberikan kenyamanan dalam bekerja," paparnya.

Baca Juga: Lindungi Perangkat, Desa Sukowati Gresik Gelar Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan

Dia menegaskan, secara amanat undang-undang bahwa setiap pekerja baik formal maupun non formal harus mendapatkan program BPJS ketenagakerjaan ini. Karena itu, ia berharap seluruh BUMDes bisa tercover program tersebut.

Ia khawatir jika suatu saat terjadi musibah yang tidak diinginkan hingga berujung pada kematian, akan terjadi polemik. Pasalnya, satu sisi ada karyawan yang mendapatkan bantuan karena tercover BPJS, sedangkan lainnya belum.

"Nah, dari sini bisa memunculkan opini diskriminasi. Selain itu kita sebagai lembaga yang ditunjuk berarti kurang maksimal melakukan sosialisasi. Maka dari itu saya berharap program ini dijadikan langkah strategis untuk menjamin kenyamanan dalam bekerja di desa," tuturnya.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Optimis Atlet Paralimpik Jatim Sabet Juara di Peparnas 2024

Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Bojonegoro Agus Supriyanto juga memendorong semua pekerja baik formal maupun informal di Bojonegoro mengikuti program BPJS. Kata dia, karena manfaatnya sudah jelas.

"Yang penting keikutsertaan BPJS ini tidak mengikuti arahan undang-undang, tetapi ikut BPJS untuk perlindungan diri sendiri. BPJS dengan kami sanggup terus melakukan sosialisasi ke desa-desa. Kami diundang tanpa surat saja datang kok," ucapnya.

Senada diungkapkan Dadang Setiawan, Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro, sosialisasi kepada BUMDes maupun para pekerja informal lainnya akan terus dilakukan ke depannya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Paritrana Award 2024 Kategori Terbaik Inovasi se-Jawa-Bali

"Jadi kami bersama dinas PMD, Disnaker maupun instansi lainnya akan terus bekerja sama melakukan sosialisasi program ini. Bahkan jika ada desa yang ingin mengundang, kami selalu siap," katanya menambahkan. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO