SURAAYA, BANGSAONLNE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penghargaan pada PT Bumi Suksesindo (BSI). Penghargaan tersebut diperoleh karena PT BSI menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengam baik, yaitu 10 juta jam kerja tanpa cedera yang berakibat hilangnya jam kerja karyawan (non-lost time injury/LTI).
"Perusahaan ini bisa menjadi percontohan nasional, bahkan dunia. Ini tercatat di Indonesia dan dunia jarang sekali perusahaan bisa menekan angka kecelakaan kerja sampai nol," kata Kepala Dinas ESDM Jatim Setiajit, usai memberikan penghargaan tersebut, belum lama ini. BSI dinilai telah mengelola tambang sesuai peraturan perundang-undangan.
Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada
Di tempat yang sama, Presiden Direktur PT BSI Adi Adriansyah Sjoekri menjelaskan, bekerja tanpa cidera yang mengakibatkan kehilangan jam kerja hingga 10 juta jam kerja, merupakan prestasi luar biasa dalam jenis pekerjaan yang memiliki tingkat risiko kecelakaan yang tinggi, seperti dipertambangan. Penggunaan alat berat, bahan-bahan berbahaya, dan lokasi kerja yang ekstrem sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan hingga kehilangan jam kerja. Capaian PT BSI ini tidak datang begitu saja. Capaian itu melalui usaha yang keras dan komitmen yang tinggi terhadap K3 dari semua pihak yang terlibat dalam Operasi Tujuh Bukit.
“Prestasi ini sesungguhnya merupakan prestasi semua orang yang terlibat di dalam Operasi Tujuh Bukit. Mereka tidak hanya bekerja keras tapi juga berkomitmen terhadap K3,”jelas dia.
Untuk memastikan setiap orang yang terlibat dalam Operasi Tujuh Bukit berkomitmen terhadap K3, PT BSI telah menerapkan berbagai perangkat kerja aman. Perangkat tersebut antara lain OK-KAN, Tahan, Takon 7, JSEA dan golden rules.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Semua perangkat itu dibuat untuk memastikan setiap pekerja memahami jenis pekerjaannya, potensi bahayanya dan bagaimana cara mengantisipasi bahaya yang mungkin timbul,” imbuh Adi.
Masih Adi, komitmen PT BSI dalam menerapkan K3 di kegiatan operasionalnya menunjukkan bahwa perusahaan dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN) ini tidak hanya berorientasi pada keuntungan saja, akan tetapi juga pada kesejahteraan para pekerjanya. Hal ini selaras dengan visi PT Merdeka Copper Gold, Tbk., induk perusahaan PT BSI, untuk menjadi perusahaan nasional yang bertaraf internasional.
“Kesejahteraan para pekerja merupakan prioritas kami. Dan ini yang akan mengantar kami menjadi perusahaan nasional yang bertaraf internasional,” tegasnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Selain peningkatan kesejahteraan bagi pekerjanya, Adi menegaskan, kehadiran PT BSI juga berdampak positif bagi masyarakat dan warga sekitar. Dampak positif tersebut antara lain berupa penyerapan tenaga kerja yang mengutamakan masyarakat sekitar dan program perbaikan fasilitas publik seperti pembangunan jembatan, jalan, sekolah, dan fasilitas publik lainnya.
PT BSI juga terus mendukung inisiatif bisnis lokal bidang pertanian, peternakan dan pedagangan. Untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia, training keahlian (vocational training) untuk karyawan dan masyarakat pun terus dikembangkan dengan menggandeng pihak-pihak terkait.
“Kami juga mengembangkan program kesehatan dan keselamatan lingkungan untuk karyawan dan masyarakat sekitar. Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, yang berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar,” terangnya.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Manfaat lain dari keberadaan tambang di Banyuwangi ini adalah adanya golden share ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, royalti, pajak, iuran tetap pertambangan dan pengelolaan jaminan reklamasi.
“Awal tahun ini PT BSI mendapat penghargaan sebagai wajib pajak kontributor terbaik tahun 2017 dari Kantor Pajak DJP Jawa Timur III KPP Pratama, Banyuwangi, Jawa Timur.
Oktober lalu, kami juga menerima penghargaan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan I atas kontribusi besarnya terhadap penerimaan pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KKP) Jakarta Setiabudi I untuk tahun buku 2017,” pungkas dia. (mid/ns)
Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News