VICTORIA, BANGSAONLINE.com - Seorang pilot di Australia sedang diselidiki gara-gara dia tertidur menjelang pendaratan pesawat. Tak pelak, pesawat akhirnya kebablasan sejauh 45 km, dan harus terbang memutar.
Pilot, yang merupakan satu-satunya orang di kokpit pesawat, melampaui pulau terpencil Tasmania di mana mereka seharusnya mendarat. Usut punya usut, pilot tertidur.
Baca Juga: Pesawat TNI AU Super Tucano Jatuh, Khofifah Turut Berduka, Hari Ini Keempat Jenazah Disemayamkan
Adalah pesawat Piper PA-31 yang melakukan perjalanan dari Devonport ke King Island dengan penerbangan rutin oleh Vortex Air. Piper PA-31 merupakan jet pribadi kelas atas yang biasanya digunakan untuk tur.
Sebuah pernyataan dari perusahaan mengatakan bahwa penerbangan itu adalah hari pertama pilot bekerja setelah periode cuti. “Mereka telah menyatakan diri layak terbang, dianggap cukup berpengalaman, dan telah melalui rute beberapa kali tanpa insiden," kata operator.
Data pelacak penerbangan dari 8 November menunjukkan pesawat meninggalkan Devonport pada 06.21 pagi, tetapi melampaui King Island dan menggandakan kembali jalurnya setelah beberapa jarak terbang melintasi lautan. Akhirnya tiba di King Island pada jam 7.21 pagi.
Baca Juga: Terungkap! 6 Faktor Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air 2 Tahun Lalu
Biro Keselamatan Transportasi Australia sekarang sedang menyelidiki pilot dan berencana untuk mewawancarainya serta meninjau prosedur operasional. Meski tidak ada kerusakan pada pesawat, insiden itu masih dianggap "serius".
Vortex Air menggambarkan dirinya sebagai penyedia jasa terbang ke pulau terpencil, termasuk mengantar ke lapangan golf dan resor ski di Tasmania dan Victoria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News