JAKARTA(BangsaOnline) Presiden Terpilih Joko Widodo sempat
menyatakan PPP dan PAN bakal merapat ke kubunya. Koalisi Merah Putih (KMP) menganggap
pernyataan Jokowi sebagai lelucon yang berusaha menggoda kubunya.
"Kita anggap sebagai lelucon. Banyak yang coba menggoda kami," kata
anggota Koalisi Merah Putih dari PKS, Hidayat Nur Wahid, di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Hidayat menepis anggapan bahwa Koalisi Merah Putih tidak solid. Menurutnya, PPP
dan PAN masih kukuh berada di kubunya. Apalagi kedua partai ini hadir dalam
rapat yang barusan digelar di Ruang Fraksi Golkar DPR.
"Sekali lagi saya mengatakan bahwa ungkapan Pak Jokowi yang yakin bahwa 80
persen PAN dan PPP merapat ke sana, tapi kalau tadinya mereka benar merapat
kesana, PAN dan PPP tidak akan datang ke rapat Koalisi Merah Putih," ujar
Hidayat.
Hidayat berbicara mengenakan kemeja batik dengan pin Koalisi Merah Putih
tersemat di dada kiri. Pin itu berbentuk bendera merah putih dan lambang garuda
merah. Pin ini baru dikenakan sore ini saat rapat.
Kembali ke soal PPP dan PAN yang disebut-sebut bakal merapat ke Jokowi, Hidayat
lantas menyoroti soal pembagian kursi menteri yang dirancang Jokowi.
Dirinya menyatakan Jokowi tak perlu menawari kursi menteri untuk kubu Koalisi
Merah Putih.
"16 Kursi menteri itu dikasih ke PDIP sama PKB saja kurang. Katanya kan
sudah disiapkan berapa kader. Udah, buat partai yang berjuang buat pak Jokowi
saja. Itu saja kan masih kurang karena menteri cuma 34," tutur Hidayat
santai.
Senada dengan Hidayat, Presiden Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Anis Matta meyakini fraksi di DPR yang berada di Koalisi Merah Putih akan
tetap solid pada Paripurna pengesahan RUU Pilkada, 25 September lusa. Anis
menyebut tidak ada 'keretakan' dukungan di internal fraksi.
"Nggak ada (keretakan PPP-Golkar). Solid koalisi, Insya Allah. (Perpecahan
itu) kan cuma media doang," ujar Anis Matta diHotel Ritz Carlton, Mega
Kuningan, Jaksel, Selasa (23/9/2014).
Fraksi PKS menurut Anis akan total mendukung pelaksanaan Pilkada melalui DPRD
pada Paripurna. Bila terjadi voting, sebanyak 57 anggota siap hadir memenangkan
opsi yang berseberangan dengan fraksi parpol pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Kedisplinan fraksi kita bagus jadi tidak khawatir dengan itu. Insya Allah
semuanya datang," ujarnya.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Namun berbeda dengan Anis, Hidayat Nurwahid mulai tampak
pesimis untuk menang dalam pengesahan UU Pilkada. Ia menyatakan Koalisi Merah
Putih tak mempermasalahkan kekalahan atau kemenangan yang bakal didapat koalisi
dalam pengesahan RUU Pilkada, 25 September.
"Kami hitungannya tidak menang atau kalah. Tapi kami berkomitmen dalam
Pilkada," kata Hidayat yang juga Ketua Fraksi PKS ini di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Hidayat melanjutkan, komitmen Koalisi Merah Putih untuk memperjuangkan Pilkada
yang bebas dari korupsi. Koalisi Merah Putih memandang Pilkada tak langsung
alias lewat DPRD merupakan jalan terbaik yang perlu diperjuangkan dengan penuh
komitmen.
Pilkada langsung dinilai melahirkan birokrasi yang berantakan di tingkat akar
rumput.
"Sebetulnya bukan hanya RUU Pilkada saja yang kami bahas. Kami juga memantau
beberapa perkembangan yang ada. Kami pantau pekembangan di Komisi II (yang
membahas Pilkada), juga kemungkinan alternatif ketiga dari Partai Demokrat.
Kami kaji kemungkinannya," tutur Hidayat.
Kemungkinan opsi ketiga memang sempat muncul lewat Partai Demokrat. Seperti
diketahui, Demokrat mendukung Pilkada langsung dengan 10 syarat meminimalisir
ekses negatif.
Namun kemudian, Partai Demokrat sendiri menegaskan partainya berada di posisi
pendukung Pilkada langsung, bukan berada pada posisi opsi ketiga yang terlepas
dari kubu Pilkada langsung.
Partai Demokrat sendiri tidak hadir dalam rapat kali ini, karena Demokrat sudah
mendukung Pilkada langsung. Lagipula, Hidayat menuturkan, Ketua Umum Partai Demokrat
SBY menegaskan partainya berada sebagai penyeimbang, alias tidak berada dalam
Koalisi Merah Putih.
Sebelumnya, Poros Muda Partai Golkar menyatakan akan menentang partainya dengan
menolak pengembalian pilkada lewat DPRD. Salah seorang motor Poros Muda Partai
Golkar, Agus Gumiwang, memprediksi ada 25% anggota Fraksi Golkar yang berani
mendukung pilkada langsung.
"Perhitungan saya, minimal ada 25% anggota FPG yang secara terbuka berani
mendukung pilkada langsung, yang lainnya mungkin tidak berani," kata kata
Agus.
Sementara PPP kubu Emron Pangkapi menyatakan mendukung pelaksanaan Pilkada
secara langsung. Sekretaris F-PPP Muhammad Arwani Thomafi menyatakan anggotanya
solid mendukung Pilkada lewat DPRD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News