BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Anna Muawanah akan melakukan beberapa intervensi kebijakan dan program, sebagai upaya untuk menurunkan angka kemiskinan.
Intervensi yang dimaksud adalah mengerjakan beberapa program yang muaranya pada penurunan angka kemiskinan.
Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban
Dengan besarnya dana APBD Bojonegoro 2019 dibanding 2018, Anna Muawanah menargetkan tahun depan angka kemiskinan di wilayahnya bisa menurun 1.5 hingga 2.5 persen per tahunnya, atau 25 ribu orang.
"Kami telah menerima data dari BPS bahwa ada penurunan angka kemiskinan di Bojonegoro kurang lebih 1.17 persen per tahun 2018," kata Ana Muawwanah saat memberikan pembinaan kepada ratusan Pelaksana SDM Program Keluarga Harapan di ruang Angling Dharma Bojonegoro, Selasa siang (18/12/18).
Ia mengungkapkan bahwa saat ini Bojonegoro masih berada di urutan ke-11 se-Jawa Timur. "Nah jika dibandingkan dengan besarnya dana APBD 2019 (senilai Rp 4.7 triliun), maka targetnya menurun lagi minimal 1.5 sampai 2.5 persen," katanya menegaskan.
Baca Juga: Pj Bupati Bojonegoro Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades
Bupati menjelaskan, untuk mencapai target itu, maka pihaknya akan melakukan beberapa intervensi program atau chaneling program.
"Saya pikir kantong-kantong kemiskinan di Bojonegoro yang perlu diintervensi kebijakannya di bawah sepuluh persen, jadi yang tiga persen karena kebijakan perlu fokus untuk mengurangi kemiskinan secara cepat," ucapnya.
Kemiskinan di Bojonegoro yang mendapat perhatian khusus dari Pemkab era Bupati Suyoto hanya 10 persen (dari jumlah data kemiskinan di Bojonegoro). Dari 10 persen itu, 3 persen menjadi target percepatan pengurangan kemiskinan Anna Muawwanah.
Baca Juga: Pemkab Bojonegoro akan Gunakan Videotron Alun-Alun untuk Nobar Timnas Vs Uzbekistan
Bupati asal Senori Tuban itu juga akan menggulirkan beberapa program kemasyarakatan, di antaranya subsidi modal tani, subsidi modal usaha, serta subsidi pendidikan.
"Termasuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan juga kami lakukan, karena itu outputnya nanti ke pengurangan kemiskinan. Misalnya yang biasa berjualan sayur keliling bisa menempuh jarak jauh dengan nyaman," katanya menambahkan. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News