BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Di sebuah warung berlampu remang-remang kekuningan, ratusan muda-mudi yang didominasi para lelaki berkumpul. Mereka berseragam kaos orange dan hitam. Ada pula yang mengenakan syal.
Mereka adalah para suporter Persibo. Sebuah klub lokal Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang kini berkompetisi di Liga 3.
Baca Juga: Anniversary 97, Persebaya Undang Persibo di GBT, Eko Setyawan: Kita Bawa Pemain Baru
Meski berlaga di kompetisi liga terendah Indonesia, namun Persibo memiliki basis suporter yang besar, fanatik dan loyal. Mereka selalu setia, bahkan bisa jadi hingga akhir menutup mata.
Minggu malam, (23/12/18) salah satu contoh kesetiannya, berbagai elemen suporter Persibo Bojonegoro seperti Boro Mania, Curva Nord 1949, serta beberapa kelompok suporter lainnya berkumpul di warung Patrem, Desa Pekuwon, Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro.
Acaranya sederhana. Temanya, Aku, Kamu, Persibo selamanya. Hadir dalam acara itu Chief Executive Officer (CEO) Abdullah Umar dan manajer keuangan Sally Atyasasmi. Acara itu menjadi ajang reuni dan silaturahmi antara manajemen dengan para suporter, setelah beberapa bulan terakhir tidak membaur di lapangan (di Stadion).
Baca Juga: Menang Tipis 0-1 atas Pekanbaru, Persibo Bojonegoro Lolos ke Liga 2
Santai dan saling sapa antara kelompok suporter satu dengan suporter lainnya. Sembari menyeduh kopi, mereka juga menikmati camilan kacang, jagung, serta pisang rebus. Momen itu tampak hangat dan kompak.
Selain silaturahmi, acara itu juga bagian dari kebangkitan Persibo Bojonegoro ke depan. Manajemen dan suporter bertukar pikiran. Sejumlah ide gagasan diusulkan. Pun juga beberapa kebijakan disampaikan oleh manajemen.
Lukas, salah satu suporter saat audiensi dengan Umar dan Sally meminta agar manajemen segera melakukan pembentukan tim, karena informasinya bulan April 2019 Liga 3 Regional Jawa Timur sudah bergulir.
Baca Juga: Dua Tim Wakil Jatim Lolos 8 Besar Liga 3, Selangkah Lagi menuju Liga 2
"Jika ada kendala terkait keuangan atau apa, manajemen secepatnya berbicara dengan suporter, kami siap membantu pendanaan Persibo. Bahkan kami siap turun jalan serta mengumpulkan donasi secara mandiri," ujarnya semangat.
Senada diungkapkan Eko, perwakilan Boro Surabaya (suporter Persibo yang merantau di Surabaya). Dia meminta manajemen segera mencari pelatih, pemain, dan membentuk tim.
"Kami memaklumi kalau saat ini pembentukan tim masih terbentur regulasi, tetapi saya kira membentuk tim terlebih dahulu sambil menunggu regulasi itu lebih baik, agar persiapan tim bisa maksimal dan matang," katanya.
Baca Juga: Empat Tim asal Jatim Keok di Babak 16 Besar Liga 3 Nasional
Abdullah Umar menanggapi saran dan keluh kesah para suporter. Dia menjelaskan soal regulasi. Pihaknya mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Asprov PSSI Jawa Timur terkait regulasi Liga 3 musim 2019.
"Tadi jam 18.35 WIB (Minggu sore) kami sudah berkomunikasi dengan pihak Asprov, bahwa intinya saat ini belum dilakukan pembahasan terkait regulasi baik Liga 1, 2 maupun Liga 3," katanya menjelaskan
"Sepakbola Indonesia saat ini sedang diguncang beberapa masalah, sehingga PSSI dan Asprov belum bisa membuat regulasi," terang Umar.
Baca Juga: Persibo Kembali Ganti Pelatih, Kini Ditangani I Putu Gede
Dia menyampaikan, soal format kompetisi maupun regulasi Liga 3 kemungkinan akan dibahas pada Kongres Nasional PSSI di Bali pada 20 Januari 2019.
"Soal format maupun regulasi akan dibahas di Kongres Bali. Kemudian jika banyak yang bertanya musim depan Persibo di Liga 3 atau 4? Kami pastikan Persibo masih di Liga 3, karena wacananya tidak ada Liga 4 untuk musim depan," katanya menegaskan.
Sally Atyasasmi manajer keuangan Persibo mengatakan, pertemuan seperti ini ke depan akan terus dilakukan, sebagai upaya komunikasi serta transparansi tim Persibo.
Baca Juga: Pecundangi PSM Madiun 1-0, Persibo Melenggang ke Perempat Final dan Liga 3 Nasional
"Jadi pertemuan ini bukan bahas politik, tetapi murni untuk kelancaran dan keberhasilan Persibo ke depan. Malam ini banyak sekali masukan yang diberikan, semoga apa yang kita cita-citakan yaitu Persibo lolos Liga 2 tercapai," ucapnya.
Musim depan, Sally dan Umar mematok target Persibo lolos ke kasta Liga 2. Apalagi para suporter, otomatis sangat menginginkan.
"Kita sudah komunikasi dengan berbagai pihak termasuk Bupati Bojonegoro baru (Anna Muawwanah), beliau siap membantu pendanaan Persibo entah nanti teknisnya seperti apa," tega Sally Atyasasmi.
Baca Juga: Filippo Inzaghi Tutup Pesta Gol Persibo atas Madiun Putra FC dengan Skor 6-1
Sekadar diketahui, Persibo Bojonegoro pernah berjaya pada zamannya. Musim 2009-2010 Persibo menjadi juara Divisi Utama (saat ini Liga 2, red), kemudian 2011 tim berjuluk Laskar Angling Dharma ini berlaga di Liga Super Indonesia (kini Liga 1).
Kejayaan Persibo tidak berhenti d isitu, 2012 Persibo Bojonegoro mencatatkan sejarah sebagai tim Juara Piala Indonesia, dan mendapat gelar the giant killers (pembunuhan tim raksasa). Persibo sebagai juara bertahan Piala Indonesia hingga pertengahan 2018 kemarin, setelah pada laga pembukaan kalah melawan Madura United.
Persibo mengalami keterpurukan pada 2012. Gara-gara menyebrang ke kompetisi Liga Premier Indonesia (LPI) yang berstatus liga tandingan dari Liga Super Indonesia, Persibo dihukum PSSI.
Baca Juga: Kembali Jadi Tuan Rumah Liga 3, Persibo Bojonegoro Ingin Suporternya Penuhi Stadion
Padahal, kala itu Persibo sedang melakoni beberapa pertadingan di Piala AFC Cup. Namun karena sedang diguncang berbagai persoalan, performa Persibo di AFC jeblok. Persibo pun beberapa pertadingan mengalami kekalahan cukup besar.
2016 nama Persibo kembali diputihkan oleh PSSI. Persibo pun bisa berkompetisi di liga resmi. Namun harus dari kompetisi terendah, yakni Liga 3 Regional Jatim.
Musim 2017-2018 Persibo menjalani kompetisi di Liga 3, namun dua musim gagal melangkah ke kasta Liga 2.
Meski bermain di Liga 3, Persibo Bojonegoro merupakan tim yang beruntung, karena punya suporter yang militan dan loyal. Beberapa kelompok suporter Persibo selalu mendukung baik saat laga di kandang maupun tandang.
Bahkan Persibo tercatat sebagai salah satu tim di Liga 3 yang memiliki jumlah suporter besar selain Persekabpas Pasuruan ataupun Arema Indonesia.
Suporter besar itu mengharapkan timnya lekas naik kasta Liga 2. Terus mensuport manajemen hingga membantu pendanaan bakal kembali dilakukan seperti pada kompetisi sebelumnya.
Di dada mereka tertanam dalam nama Persibo. Bahkan, Persibo adalah detak jantung mereka. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News