Didukung 4 Kepala Daerah, Fraksi PDIP Optimis Jokowi-Ma'ruf Menang di Madura

Didukung 4 Kepala Daerah, Fraksi PDIP Optimis Jokowi-Ma M. Mahud, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur. foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kendati beberapa lembaga survei mengatakan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf masih kalah di wilayah Madura. Namun, Mahud, anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim tetap optimis pasangan nomor urut 01 bisa memenangkan Pilpres 2019 di seluruh Jatim termasuk Madura.

Optimisme Jokowi-Ma'ruf menang di Madura bukan tanpa alasan. Di antaranya, kepala daerah di empat kabupaten di Madura merupakan kader partai pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Baca Juga: Tiga Pelaku Pembakaran Polsek Tambelangan Disidang Hari Ini

"Bupati Sumenep itu kader PKB, Bupati Pamekasan juga kader PKB, Bupati Sampang kader NasDem, dan Bupati Bangkalan kader PPP, makanya kami optimis Madura menang," tutur Mahud, Rabu (26/12).

Anggota Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Kabupaten Bangkalan ini optimis kemenangan Jokowi-Ma'ruf ini karena banyaknya tokoh masyarakat dan relawan di Madura yang menyatakan dukungan melalui TKD Jokowi-Ma'ruf Kabupaten Bangkalan.

Bahkan, kata Mahud, beberapa pekan lalu ulama dan kiai berpengaruh se-Madura mendeklarasikan dukungan ke pasangan nomor urut 01.

Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten

Sebagai kader PDI Perjuangan, Mahud juga berkoordinasi dengan partai-partai pengusung lainnya dan para relawan untuk bergerak all out memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf. "TKD resmi maupun relawan juga terus bergerak aktif mencari dukungan masyarakat," ujar Mahud.

Anggota Komisi C DPRD Jatim ini melanjutkan, selama kepemimpinan Presiden Jokowi, masyarakat Madura juga banyak diuntungkan. Misalnya, jembatan Suramadu digratiskan bagi kendaraan roda dua dan tarif kendaraan roda empat diturunkan hingga 50 persen. Bahkan akhir Oktober 2018 lalu, Jokowi secara resmi membebaskan jembatan Suramadu bagi semua kendaraan.

"Hanya orang syirik dan buta yang tak bisa melihat kerja nyata Pak Jokowi dalam upaya mensejahterahkan masyarakat Madura," imbuh alumni PMII tersebut.

Baca Juga: FPI Punya Divisi Penegakan Khilafah, Plt Ketua PA 212 Ingin Dirikan Negara Khilafah pada 2024

Pertarungan di wilayah Madura menjadi menarik karena pada Pilpres 2014 lalu Jokowi kalah telak di Pulau Garam itu. Pada Pilpres kali ini Madura kembali menjadi pusat perhatian karena polemik La Nyalla Mattalitti yang menyatakan berani potong leher kalau Prabowo bisa menang pada Pilpres 2019. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BERITA VIDEO: Tuntut Pilpres 2019 Ada Calon Independen, Inilah Sosok yang Diusung "Tikus Pithi"':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO