TUBAN, BANGSAONLINE.com - Untuk memperingati perjuangan Edy Toyibi, aktivis lingkungan di Kabupaten Tuban, puluhan aktivis pecinta lingkungan yang tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se-Kabupaten Tuban melakukan aksi solidaritas dan penggalangan dukungan terhadap pelestarian lingkungan, Minggu (6/1).
Korlap Aksi, Luqmanul Hakim menyampaikan, bahwa Edy Toyibi murupakan sosok aktivis yang sangat teguh dalam memperjuangkan pelestarian lingkungan di Kabupaten Tuban. Di samping sebagai pendiri sekaligus pencetus adanya Mapala di Bumi Wali, keberadaannya juga menjadi guru sekaligus panutan bagi para aktivis lingkungan yang lebih muda dalam memperjuangkan kelestarian alam.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
"Selama hidupnya, sosok Edy Toyibi selalu berkutat pada bidang lingkungan. Pribadinya yang santun, namun sangat tegas dalam menyikapi segala bentuk kerusakan lingkungan," terang Luqmanul Hakim.
Kini dua tahun sudah sosok yang sangat tegas dengan kerusakan lingkungan itu kembali kepada sang pencipta. Namun aksi yang ditunjukkan semasa hidupnya dapat menginspirasi para aktivis lingkungan muda lainnya yang ada di Kabupaten Tuban.
"Almarhum sangat keras dan tidak setuju dengan adanya kerusakan alam yang ada di Bumi Wali ini," ujar Luqman kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (6/1).
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Selain membentangkan poster, puluhan massa tersebut juga menampilkan aksi teatrikal sebagai simbol semakin mengeringnya sumber-sumber mata air yang ada di Bumi Wali. Untuk itu, massa juga meminta adanya peran serta dari pemerintah dan pihak terkait lainnya dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Di Tuban ini banyak mata air yang sudah mengering. Sebagai aksi nyata pelestarian lingkungan, sebanyak 1.000 pohon akan kita tanam di lima titik sumber mata air," pungkasnya. Adapun lima sumber mata air yang menjadi titik lokasi penanaman pohon itu ada di Kecamatan Semanding. Yakni di Desa Bektiharjo, Desa Penambangan, Desa Jadi, dan Desa Ngino. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News