PACITAN, BANGSAONLINE.com - Belasan hektare lahan pertanian di Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, terancam gagal tanam. Saluran irigasi yang mestinya berfungsi mengaliri area persawahan, namun sementara mampet gara-gara tersumbat material tanah dan batu sebagai dampak banjir dan longsor di penghujung tahun lalu.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo mengatakan, pemkab melalui beberapa instansi terkait sudah menyikapi persoalan yang saat ini tengah dihadapi para petani di Kedungbendo.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
"Kemarin kami (BPBD) bersama dengan Pak Wabup (Yudi Sumbogo, Red) sudah terjun ke lapangan guna melihat secara dekat kondisi irigasi yang tersumbat material longsoran beberapa waktu lalu. Kami berharap dalam waktu singkat, irigasi teknis yang sudah terbangun bisa segera berfungsi mengaliri belasan hektar area persawahan yang saat ini mulai mengering," katanya, Selasa (8/1).
Menurut Didik, saat tinjau lapangan, instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan PUPR, turut hadir. Sehingga apa yang menjadi keluhan petani bisa segera teratasi.
"Selain di Kedungbendo, dampak kekeringan juga sudah mulai dirasakan sejumlah petani di wilayah barat. Seperti Kecamatan Pringkuku, Punung, dan Donorojo. Saat ini, pemkab juga mulai terkonsentrasi diwilayah tersebut. Harapan kami, semoga lahan-lahan tadah hujan dapat segera dimanfaatkan petani untuk bercocok tanam," tandasnya. (yun/rd)
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News