PACITAN, BANGSAONLINE.com - Leptospirosis kembali merenggut korban jiwa di Pacitan. Setelah satu pasien asal Tulakan dinyatakan tewas, kini pasien asal Dusun Srau Desa Candi, Kecamatan Pringkuku juga menyusul mangkat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, dr Eko Budiono, membenarkan adanya satu pasien leptospirosis yang meninggal dunia. "Leptospirosis fatalitasnya memang cukup tinggi. Kalau tidak segera ditangani intensif, tingkat kesembuhannya memang relatif kecil," kata Eko, Selasa (29/1).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Menurut Eko, sampai hari ini masih ada dua pasien yang menjalani perawatan intensif. Satu di antaranya bernama Sunarto, warga Desa Bubakan dan Saman, warga Desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan.
Mengingat bahayanya serangan leptospirosis, Eko mengimbau agar masyarakat selalu menggunakan sepatu boot dan sarung tangan saat bersentuhan dengan air kotor. "Sekali lagi, serangan leptospirosis ini langsung tertuju ke ginjal dan hati (liver). Karena itu waspadai penyakit tersebut. Terutama selalu gunakan sepatu boot dan sarung tangan saat bersentuhan dengan air kotor," pesannya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News