BLITAR, BANGSAONLINE.com - Latar belakang keluarga KL (9), bocah yang tewas di dekat sound system hajatan di Desa Karangrejo, Garum, Blitar ternyata sangat memprihatinkan. KL merupakan anak kedua dari kedua orang tua yang memiliki keterbelakangan mental. Tak hanya kedua orang tuanya saja, kakak KL juga mengalami keterbelakangan mental.
Sholikin, perangkat desa setempat menuturkan bahwa kondisi keluarga inilah yang diduga membuat KL menjadi perokok meski masih terbilang anak-anak.
Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus
(BACA JUGA: Bocah 9 Tahun Tewas di Depan Sound System Hajatan, Diduga Serangan Jantung)
"Kalau korban sebenarnya normal anaknya, cuma memang agak hiperaktif. Namun karena kondisi kedua orang tuanya dan juga kakaknya itu mengalami keterbelakangan mental, mungkin menjadi salah satu faktor anak ini seperti itu (suka merokok). Jadi apapun yang dilakukan anaknya, orang tua kurang memantau," ungkap Sholikin, perangkat Desa Karangrejo, Selasa (26/2/2019).
Menurut dia, selain mengalami keterbelakangan mental, keluarga KL juga bisa dikatakan memiliki keterbatasan ekonomi. Kedua orang tua KL bekerja sebagai pemulung. Sementara kakaknya sering meninggalkan rumah tanpa kabar.
Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar
(BACA JUGA: Bocah di Blitar yang Tewas Dekat Sound System Ternyata Suka Merokok)
"Selain keterbelakangan mental, faktor lain mungkin karena keterbatasan ekonomi, orang tuanya pemulung. Dulu saat masih kecil, korban ini juga sering diajak mulung. Kakaknya juga gak pernah pulang," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, KL bocah kelas 2 SD ditemukan tak bernyawa tepat di bawah sound system tetangganya yang tengah menggelar hajatan. Korban ditemukan dalam posisi telungkup, oleh warga sekitar. Pihak keluarga langsung memakamkan korban usai kejadian. Keluarga tidak menghendaki adanya autopsi dan mengikhlaskan kematian korban. (ina/ian)
Baca Juga: Gegara Tak Dipinjami HP, Pria di Blitar Tega Bacok Istri Berkali-kali hingga Jari Putus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News