Angka Konsumsi Ikan Masyarakat Tuban Melebihi Provinsi Jatim

Angka Konsumsi Ikan Masyarakat Tuban Melebihi Provinsi Jatim Bupati Fathul Huda saat meresmikan Plaza Ikan Tuban (PIT).

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kesadaran masyarakat Kabupaten Tuban akan pentingnya kecukupan gizi terbilang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan tingginya konsumsi ikan masyarakat Bumi Wali. Bahkan, konsumsi makan ikan masyarakat Tuban telah melebihi standar provinsi Jawa Timur.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tuban, Amenan, saat menghadiri Tuban Sea Festival 2019 dan Soft Launching Plaza Ikan Tuban (PIT) di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Selasa (26/2).

Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern

Amenan berharap dibangunnya PIT tersebut mampu mendorong nelayan untuk meningkatkan kualitas produk perikanan yang dihasilkan. Di samping itu, juga dapat meningkatkan minat dan pengetahuan masyarakat konsumsi makan ikan, meningkatkan gizi masyarakat, dan meningkatkan kecerdasan, khususnya bagi generasi muda.

“Konsumsi ikan di Kabupaten Tuban tiap tahunnya sebesar 37,9 kilogram per orang. Angka ini melebihi standar provinsi Jawa Timur sekitar 34 kilogram pe rtahunnya,” ujar Amenan.

Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri

Hal yang sama disampaikan Bupati Tuban Fathul Huda. Ia berharap dibangunnya beberapa fasilitas bidang perikanan itu mampu menjadi sumber pokok nomor satu di Kabupaten Tuban. Semua pedagang ikan asap yang berjualan di pinggir jalan protokol akan direlokasi ke dalam PIT tersebut, sehingga dapat mewujutkan wajah kota terlihat semakin indah.

“Dengan adanya PIT ini, semua pedagang ikan asap akan ditempatkan di sini, sehingga tidak ada lagi yang berjualan di jalan,” kata Bupati.

Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024

Menurutnya, butuh proses yang panjang untuk menjadikan lokasi PIT tersebut menjadi sebuah sentra produk perikanan. Mengingat, PIT baru diresmikan sehingga masih banyak masyarakat belum tahu dan perlu banyak pembenahan.

“Tidak menutup kemungkinan mereka akan kembali ke jalan, karena tempat baru dan masyarakat belum kenal. Ini butuh proses dan waktu, tidak mungkin setelah dilokalisir langsung ramai,” imbuhnya.

Ia juga menuturkan, bahwa pembanguan PIT tersebut tidak mengacu pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja, namun bagaimana inovasi yang dilakukan pemerintah kabupaten mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Yang penting itu kesejahteraan warga. Kalau semua orientasinya ke PAD kita tidak berbuat,” pungkasnya. (gun/rev)

Baca Juga: Awali Rangkaian HJT ke-731, Pjs. Bupati Tuban Ziarah ke Makam Ronggolawe hingga Sunan Bonang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO