PACITAN, BANGSAONLINE.com - Banjir kembali terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan data yang dihimpun, ada beberapa kecamatan yang terendam banjir, di antaranya Kecamatan Arjosari dan Kecamatan Pacitan.
Di Arjosari, jalur provinsi tepatnya mulai Dusun Pajaran hingga sampai di area SPBU sementara waktu belum bisa dilalui kendaraan. Bahkan dilaporkan, air setinggi satu meter sudah mulai masuk ke mapolsek.
Baca Juga: BPBD Pacitan Verifikasi dan Uji Publik Rumah Terdampak Bencana Tahun 2017
Hal ini disampaikan Ninik Setyorini, istri Wabup Pacitan Yudi Sumbogo. Ia yang saat ini berada di lokasi kejadian banjir mengatakan air sudah setinggi satu meter. "Saya di SPBU masih menunggu perahu karet untuk proses evakuasi," ujarnya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (6/3) malam.
Selain di kawasan SPBU, air juga menggenangi pasar. Warga setempat mulai bersiap-siap mengungsi seandainya terjadi sesuatu hal yang tidak diharapkan.
Ulil, warga sekitar menuturkan, sampai saat ini air masih terus menggenang di jalan Pacitan-Ponorogo. Terutama di kawasan Dusun Pajaran. "Air masih tinggi dan belum bisa dilalui semua kendaraan," ujarnya secara terpisah.
Baca Juga: Belasan Rumah Terdampak Bencana di Pacitan Belum Tersentuh Bantuan, Ketua DPRD Janji Tindaklanjuti
Sedangkan di Kecamatan Pacitan, sejumlah warga di Dusun Krajan Lor Kelurahan Ploso, dikabarkan mulai mengevakuasi diri untuk siap-siap mengungsi. Sebab luberan air sungai Grindulu sudah setinggi 1-1,5 meter sekitar pukul 22.17 wib, Rabu (6/3) malam.
Informasi yang diterima BANGSAONLINE.com, mayoritas mereka adalah warga yang bermukim di kawasan penambangan pasir dan korban tanggul jebol pada bencana banjir November tahun 2017 lalu. Apalagi saat ini sungai lokasi tanggul jebol tersebut sedang ada kegiatan penambangan dengan mesin sedot.
"Sudah ada tiga KK yang siap-siap mengungsi," ujar Agus Setyawan, warga sekitar.
Baca Juga: Bupati dan Wabup Pacitan Kunjungi Warga Terdampak Bencana di Desa Tahunan
Agus berharap banjir kali ini cepat surut. Sebab, warga masih trauma atas peristiwa banjir bandang yang terjadi pada akhir Tahun 2017 lalu. "Semoga air cepat surut. Sebab saat ini ketinggian air masih mencapai satu meter lebih," jelasnya. (yun/rev)
(Sejumlah warga kelurahan Ploso yang sudah mengungsi)
Baca Juga: Sepuluh Jenazah di Makam Duduhan Pacitan Hilang Terseret Banjir, Keluarga Mencari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News