KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Semakin mendekati hari cobosan 17 April mendatang, Gerakan Pemuda Ansor wilayah Jawa Timur terus melakukan koordinasi, salah satunya menggelar rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kediri, Kamis (28/3). Dalam rakorwil tersebut ditegaskan bahwa PW Ansor Jatim mengharamkan anggotanya untuk golput alias tidak menggunakan hak suaranya dalam pemilu nanti.
Selain mengharamkan anggotanya untuk Golput, PW GP Ansor Jatim juga akan mengerahkan sebanyak 500 kader dalam gerakan 'Rabu Putih', pada 17 April mendatang, tepat di hari pencoblosan Pemilu 2019. Dengan menanggalkan baju seragam, ratusan ribu Ansor dan Banser bakal berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan memakai baju putih.
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
“Hari ini kami Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Timur mengadakan Rakorwil Khusus menyangkut semakin dekatnya Pemilu 2019, sebagai warga Negara yang baik dan organisasi terbesar di Indonsia, kami menginisiasi gerakan 'Rabu Putih' dari GP Ansor Pusat yang di-breakdown ke wilayah-wilayah termasuk ke Jatim,” kata ketua PW GP Ansor Jatim, Moh Abid Umar Faruq di Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kabupaten Kediri, Kamis (28/3).
Ada dua poin dalam gerakan 'Rabu Putih' GP Ansor ini. Pertama, mengajak masyarakat ikut serta aktif di dalam Pemilu, 17 April 2019 mendatang, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden. Kedua, mengajak masyarakat mengenakan baju putih ke TPS untuk memilh yang 'putih-putih'.
“Kami menginstruksikan ke seluruh cabang, ranting. Di seluruh struktur di Jatim dan di Indoensia. Sebagaimana pernyataan Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, ada 4 juta Banser dan Ansor yang dikerahkan untuk menggerakkan massa ke TPS. Supaya tidak terjadi golput yang sangat tinggi. Kenapa mengenakan baju putih, karena putih berarti bersih. Kami tidak ingin masyarakat golput,” seru Gus Abid.
Baca Juga: Gandeng LBH Ansor dan KPAI, Pemkot Mojokerto Gelar Penyuluhan Hukum
Lahirnya gerakan 'Rabu Putih' ini salah satunya karena GP Ansor khawatir terjadi golput dalam jumlah besar pada Pemilu 2019 ini. “Kami sudah mendapat banyak data untuk pilihan tahun 2019 ini, akan banyak sekali golput terjadi. Ada gerakan untuk mengajak masyarakat golput,” tegasnya.
GP Ansor Jatim mengerakkan 500 ribu orang kader untuk mengajak masyarakat pergi ke TPS tanpa rasa takut. Mereka juga membantu masyarakat yang kesulitan datang ke TPS. “Instruksi ini wajib bagi para kader. Kami juga akan menejemput masyarakat mungkin ada yang sakit atau butuh kendaraan,” janjinya.
Dalam Rakorwil GP Ansor Jatim di Ponpes Al Falah Ploso, Kabupaten Kediri ini juga dihadiri oleh Wakil Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor, Khoirul Anwar. Menurutnya, gerakan 'Rabu Putih' memiliki tujuan untuk menciptakan rasa aman di hari pencoblosan, 17 April mendatang serta mencegah terjadinya intimidasi terhadap pemilih.
Baca Juga: Susbalan Ansor Jatim Dibuka, Safril Ingatkan Jangan Sampai Ada Pengkhianat
“Kami mengerahkan Ansor dan Banser untuk mengamankan jalannya Pemilu, membantu keamanan bersama TNI dan Polri menciptakan rasa aman, supaya tidak ada intimidasi dan pemaksaan. Bahwa, Pemilu ini adalah pesta kita bersama,” ungkap Khoirul Anwar.
Gerakan 'Rabu Putih' akan dimulai sejak subuh hingga selesai. Aktivitasnya berupa salat subuh berjamaah, istighosah bersama dan sama-sama menciptakan rasa aman dengan datang ke TPS, membantu masyarakat yang kesulitan ke TPS, serta mendeteksi gangguan keamanan serta intimidasi.
“Kepada masyarakat silahkan datang ke TPS, silahkan pilih yang putih dan bersih untuk kebaikan,” ajaknya.
Baca Juga: Bupati Kediri Beri Sejumlah Bantuan ke Anggota Banser Tertua di Pelantikan GP Ansor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News