Kegiatan normalisasi dengan alat berat.
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan kegiatan normalisasi jaringan irigasi di Kabupaten Pasuruan belum seluruhnya rampung. Dari total 70 titik yang ditargetkan, saat ini yang sudah terlaksana baru separuhnya saja, atau tepatnya 32 titik.
Dinas PU Sumber Daya Air dan Tata Ruang (DPU SDATR) Kabupaten Pasuruan masih menghadapi kendala di lapangan saat proses pengerukan walet dan sampah di jaringan irigasi. Salah satunya adalah musim hujan. Hal ini disampaikan oleh Kepala DPU SDATR Hanung Widya Sasangka saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Senin (4/1).
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
"Untuk kegiatan sendiri saat ini masih berjalan. Memang untuk pelaksanaan kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan bersamaan, akan tetapi bergantian karena alat berat yang dimiliki juga terbatas. Tapi diutamakan untuk jaringan yang dibutuhkan masyarakat, untuk kelancaran air irigasi, serta antisipasi bencana banjir," ujarnya.
"Untuk kegiatan normalisasi yang sudah di keruk ada 32 titik jaringan irigasi seperti Tambakrejo, Kecamatan Pasrepan, Panditan, Kecamatan Lumbang, Saluran Klompang, Kecamatan Kejayan, dan beberapa jaringan irigasi lainnya," jelas Hanung.
Pria asal Prigen ini menambahkan, dalam pelaksanaan kegiatan juga ada beberapa kendala sehingga membuat proses normalisasi berjalan lambat. Selain banyaknya bangunan liar, juga dipengaruhi sampah-sampah yang menumpuk di saluran. Sampah-sampah itu membuat berat dan menghambat proses normalisasi.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
Kendati begitu, pihaknya meyakinkan masih memiliki waktu panjang untuk menyelesaikan kekurangan yang ada. “Waktunya kan masih panjang. Hingga akhir tahun. Jadi, waktu yang ada, akan kami maksimalkan,” pungkasnya. (bib/par)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
