Forwas Selenggarakan Diskusi soal Tangkal Hoax di Era Industri 4.0

Forwas Selenggarakan Diskusi soal Tangkal Hoax di  Era Industri 4.0 Para narasumber yang hadir di acara diskusi Tolak Hoax di Era Industri 4.0, Rabu (24/4/2019).

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sebuah diskusi menarik digelar oleh Forum (Forwas) di Fave Hotel. Temanya Tangkal Hoax di Era Industri 4.0. Tiga narasumber top dihadirkan dalam seminar yang sekaligus dirangkai dengan pelantikan pengurus Forwas periode 2019-2021 ini. Yakni Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho, Dosen Umsida Surya Winata, dan GM Telkom Sidoarjo, Putra Dewanto.

Putra Dewanto mengawali diskusi. Dirinya mengupas tentang apa itu hoax dan bagaimana fenomena tersebut saat ini berlangsung. "Hoax itu berita bohong," katanya. Motifnya beragam. Antara lain, kepentingan politik, kepentingan ekonomi dan sentimen sosial (sara).

Baca Juga: KPU Sidoarjo Ajak Media Beri Edukasi dan Dorong Partisipasi dalam Pilkada Serentak

Penyebarnya biasanya punya karakter khusus. Seperti, bangga menjadi yang pertama menyebar. Selain itu, pelaku biasanya suka berbagi namun malas membaca, gemar cari sensasi, sehingga tidak tahu itu hoax.

"Nah, pembaca cenderung percaya karena info tersebut mudah dicerna. Info mendukung keyakinannya. Sekarang buatnya serba mudah. Aplikasi semakin mudah dan cerdas. Bahan mudah didapat, seperti cloud, big data, medsos, dan autentik," tuturnya.

"Orang cari fotonya Kapolres gampang, di internet banyak," kata Putra. Apalagi, jika tahu ilmu komunikasi dan ilmu propaganda. Sharenya pun dipermudah dengan akses internet.

Baca Juga: Gedung Balai Wartawan Sidoarjo Dirusak Orang tak Dikenal, Kaca Jendela Dilempar Batu

"Industri 4.0 pun sangat mendukung. Ada artifisial intelegensi, infrastruktur digital, cloud computing, internet of thing, dan ada big data. Saat ini hampir semua manusia terhubung dengan internet," ujarnya.

"Solusinya, bisa saring sebelum sharing. Pada surah Hujurat ayat 6 juga kita diperintahkan memeriksa. Dicek benar atau tidak, bermanfaat atau tidak. Kalau benar dan bermanfaat, tinjau lagi kapan waktu sebarnya," katanya.

Ia mengimbau masyarakat melapor ke aduankonten.id jika menemukan hoax. "Ada pula aplikasi hoax buster tool di Google Playstore. Ada menu lapor, cek video, cek gambar," tukasnya.

Baca Juga: Gelar Tadarus Jurnalistik, Forwas Bahas Pilkada 2024

Senada, Surya Winata dari Umsida juga tak kalah detail membahas tentang hoax. "Hoaks itu cirinya provokatif, bias, sumber tidak jelas, dan biasanya ada perintah untuk bantu viralkan," kata Winata.

Menurutnya, hoax tidak menyasar satu kelompok saja, tapi semua pihak, dari atas sampai bawah.

Ia menjelaskan dua tipe orang terkait hoax. Pertama, milenial muda dan kedua adalah senior milenial. "Milenial muda jarang sharing. Mereka lebih paham tentang hoax dan biasanya kroscek. Sedangkan, senior milenial biasanya share dulu jika mereka merasa sepertinya benar. Walaupun belum dikroscek. Hasil surveinya begitu. Solusinya, selau waspada dan selalu cek sumber," terangnya. 

Baca Juga: PCNU Sidoarjo dan Forwas Gelar Tadarus Jurnalistik, Bahas Beragam Persoalan Kota Delta

Sementara Kombespol Zain, dalam diskusi itu menyebut bahwa pelaku hoax memiliki kepuasan apabila menjadi penyebar pertama kali. "Padahal yang pertama menyebarkan itu yang jadi tersangka," kata Zain.

Saat ini polisi jadi bemper terakhir untuk penegakan hoax ini. "Sidoarjo ada Delta Sap. Siapa pun bisa melapor 24 jam dan direspons. Tidak perlu datang ke polres langsung," kata Zain. (cat/dur)

Baca Juga: Forwas Tularkan Tradisi Bikin Ketupat Kepada Anak Yatim di Sidoarjo

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho foto bersama wartawan Forwas usai acara diskusi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO