SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemilu 2019 ini diwarnai banyaknya calon anggota legislatif (caleg) dari kalangan artis dan musisi. Satu di antaranya, Rizki Pancasilawan. Rizki adalah Drummer Ruang Band yang cukup dikenal di Jawa Timur.
Penggebuk drum itu dipastikan lolos ke parlemen setelah meraih suara terbanyak di daerah pemilihan (dapil) III Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Rizki meraih 1578 suara di Dapil III atau caleg PDI Perjuangan dengan suara tertinggi. Alhasil, ia berhak mendapatkan satu kursi DPRD Kota Mojokerto.
Baca Juga: Raih Suara Warga Tinggi, Mas Aji Optimis Duduki Kursi DPRD Kabupaten Mojokerto
“Alhamdulillah, Mas. Ikhtiar saya membuahkan hasil. Saya ini representasi suara milenial. Insya Allah bisa amanah sebagai wakil rakyat,” tutur Rizki kepada BANGSAONLINE.com di Surabaya, Minggu (28/4).
Meski berlatar belakang musisi yang telah menghasilkan sejumlah single, seperti musim cinta (2008) dan Mati Rasa (2012), namun bukan berarti Rizki tidak punya modal masuk dunia politik. Alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) berusia 31 tahun ini adalah aktivis mahasiswa. Rizki aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) saat masih di bangku kuliah. Bahkan hingga saat ini juga masih aktif di KAHMI Jatim.
Uniknya, Rizki saat ini menjabat Ketua DPC Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Bojonegoro. TMP adalah sayap politik PDI Perjuangan yang mewadahi pelajar dan pemuda yang masuk kategori milenial. Namun, sebagai kader ia mengaku harus siap ditugaskan di mana saja. Termasuk tugas maju sebagai caleg di Kota Mojokerto, bukan Kabupaten Bojonegoro yang lebih ia kenal.
Baca Juga: Berikut Upaya Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto Hadapi Tahun Politik
“Sebagai kader partai saya harus siap di tempatkan di mana saja. Termasuk perintah maju caleg di Kota Mojokerto,” tegas mantan Koordinator Pendamping Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Bojonegoro tersebut.
Kontestasi pemilihan calon anggota parlemen pada Pemilu 2019 ini, baik tingkat nasional, provinsi maupun Kabupaten/Kota diwarnai dengan masuknya caleg milenial. Fenomena caleg milenial ini mendapat atensi khusus dari pengamat politik UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Ahmad Khubbi Ali Rohman.
Akademisi yang akrab disapa Boby itu menilai caleg milenial yang usianya relatif muda dibanding caleg senior mempunyai keunggulan sehingga mereka punya potensi bersaing dengan caleg senior yang beberapa adalah incumbent.
Baca Juga: Daftarkan Bacaleg, Hanura Mojokerto Optimis Rebut Kursi di Setiap Dapil
"Caleg milenial punya potensi bersaing dengan caleg senior yang merupakan politisi berpengalaman. Apalagi isu milenial sedang menguat saat ini," urai Boby. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News