KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Masih dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1215, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri menggelar acara Kediri Lagi Agro Expo 2019. Acara tersebut berlangsung selama 4 hari, mulai 26-29 April 2019 di area terminal Simpang Lima Gumul.
Agro Expo tahun ini dimeriahkan dengan beberapa acara, yaitu kontes dan bursa Bonsai, Aglonema dan Anggrek. Selain itu ada pula pameran produk tanaman organik mulai holtikultura, beras organik dan moringa expo.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Bagi para pecinta kopi patut bergembira karena pada acara ini juga disuguhkan secara gratis uji coba kopi dan minum kopi yang telah disediakan. Kopi-kopi tersebut asli produksi dari Kabupaten Kediri yang berasal dari lereng Gunung wilis, Lereng Kelud, dan Anjasmoro yang memiliki cita rasa yang berbeda.
“Kediri Lagi Agro Expo 2019 adalah sebuah proses untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa Kab. Kediri punya potensi di bidang holtikultura khususnya floriculture,” terang Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Anang Widodo, SP saat membacakan laporan.
Pada acara ini pula dipamerkan produk pertanian organik dan perkebunan. Kenapa Perkebunan? Karena Kab. Kediri memiliki potensi kopi yang berada di lereng-lereng gunung seperti robusta, arabika, dan excelsa liberika.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
“Saya berharap melalui event yang kita gelar dalam beberapa hari ini, bisa mengenalkan kepada semua lapisan masyarakat bahwa Kab. Kediri punya banyak sekali potensi yang layak kita gali. Dengan semakin dikenalnya Kediri sebagai sejuta potensi akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Anang.
Acara tersebut dihadiri oleh Zudan Arif Fakrulloh sebagai Ketua Rubi (Rumah Bonsai Nasional), yang juga Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. Dalam sambutannya mengatakan, Indonesia memiliki keanekaragaman yang luar biasa termasuk di Kabupaten Kediri.
“Saya mengajak seluruh PNS, brandingkan kediri dengan cara promosi secara gencar dengan cara apapun. Jika anggaran terbatas kita bisa menggunakan media sosial. Kalau tiap hari semua menggunakan medsos untuk promosi unggulan daerah, pasti Kab. Kediri akan cepat dikenal,” katanya.
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Ibu Bupati Kediri beserta jajarannya yang sudah menyelenggarakan pameran Agro Kediri Lagi. Ini forum yang bagus untuk membangkitkan ekonomi rakyat berbasis dunia pertanian dan perkebunan dengan produk-produk yang bisa dikembangkan dengan baik sebagai branding baru Kediri,” terangnya.
Dibuka oleh Sekda Dede Sujana, dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan pertanian secara umum bertujuan mendorong berkembangnya agrobisnis untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tananaman yang berdaya saing, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Selain itu juga mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan petani, memperkuat perekonomian wilayah serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional.
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat mendukung pembangunan dan perekonomian. Sebab itu pemerintah Kabupaten Kediri sangat mendukung upaya upaya yang dapat mendukungnya demi peningkatan produksi dan produktivitas tanaman serta pemasarannya baik tanaman pangan maupun hortikultura.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno berkesempatan mengunjungi acara agro expo tersebut. Ia berkeliling melihat dan kagum dengan keindahan bunga anggrek dan aglonema serta bonsai yang begitu menawan.
“Setahun akan kita laksanakan acara seperti ini dua kali. Karena melihat animo masyarakat yang sangat besar. Juga Kabupaten Kediri supaya bisa dikenal sebagai salah satu pembudidaya tanaman hias,” kata Bupati.
Baca Juga: Pemkab Kediri Komitmen Tingkatkan Akurasi Tata Kelola Data
Peserta Kontes bonsai secara nasional ada 305 peserta, aglonema ada 100 peserta dari Jatim, Exibishi anggrek sebanyak 15 kelompok se-Jawa Timur. Untuk pelatihan ada pelatihan budidaya tanaman hias anggrek, bonsai dan aglonema.
Digelar pula pelatihan roasting, grinding kopi yang tujuannya agar Kabupaten Kediri punya industri kopi yang berstandar dan menarik. Ada pula pelatihan budidaya kelor organik karena memiliki kandungan gizi yang lengkap. (rif/adv/kominfo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News