Dewan Desak Pemkab Bondowoso Monitor Pupuk Besubsidi


BONDOWOSO (bangsaonline)

Pasca ditutupnya kios Dela Jaya yang ada di Desa Tanggulangin, petani di Desa Tanggulangin dan Desa Klabang mengeluhkan kelangkaan bersubsidi.

Baca Juga: Petrokimia Gersik Luncurkan Program Kampung Makmur Komoditas Nanas di Kabupaten Kediri

Saifullah (27) petani asal Desa Tanggulangin mengeluhkan dengan tutupnya kios tersebut. Karena selama ini dirinya harus membeli bersubsidi ke kios lainnya.

“Saya heran, kenapa kios yang ada di desa kami ini bisa tutup padahal dengan adanya kios ini, masyarakat khususnya Desa Tanggulangin dan Desa Klabang Agung tidak kesulitan mencari ,” keluh dia.

Ketua Komisi II DPRD Bondowoso Ady Krisna SH berharap ketersediaan bagi petani terpenuhi. Ady juga minta Pemkab memonitor ketersediaan yang ada di Kabupaten Bondowoso.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Dinobatkan Sebagai Perusahaan Living Legend Pendukung Ketahanan Pangan

“Seharusnya Pemerintah melalui instansi terkait harus mampu memastikan ketersedian , karena itu pemerintah harus memonitornya. Dan jika dalam proses pengawasan pemerintah terdapat hal-hal yang menyebabkanatau memicu tipisnya stok , maka pemerintah harus mengambil sikap yang tegas sesuai dengan kewenangan yang di berikan oleh UU/ peraturan lainnya,” kata dia.

Direktur LSM Jack Center Agus Sugiarto mengungkapkan bahwa KP3 tidak melaksanakan fungsi dan perannya. Akibatnya yang dirugikan adalah petani. Kalau KP3 melaksanakan tugasnya dengan benar, tidak akan terjadi kelangkaan bersubsidi. Oleh karena itu saya berharap KP3 tidak hanya menerima laporan dari balik meja saja.

Selain itu,Agus mengaku kecewa dengan sikap KP3 yang tutup mata dengan kelangkaan bersubsidi ini. Temuan tim investigasi LSM Jack Center dilapangan, banyak kios bersubsidi sudah tutup, tetapi masih terdaftar di Distributor pengirimnya. Lalu dikemanakan tersebut.

Baca Juga: Jelang Musim Tanam, Dirut Petrokimia Gresik Blusukan ke Distributor dan Kios Pupuk

“Tim kami pernah melakukan investigasi ke Desa Tanggulangin Kecamatan Tegal Ampel. Kios tersebut menurut data yang kami miliki, sudah sekitar 2 bulan yang tutup. Setelah kami cek di distributor melalui akun milik PT Kaltim, ternyata kios tersebut masih tertera pada distributor tersebut,” Ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO