AUKCLAND, BANGSAONLINE.com - Ketua bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr KH M Cholil Nafis mengikuti Pacific Exposition 2019 di Auckland, New Zealand (Selandia Baru) pada 12 – 14 Juli 2019. Di negeri yang pernah heboh gara-gara Teroris Kristen bernama Brenton Tarrant menembaki dan menewaskan 39 jamaah masjid di Crishtchurch itu, Kiai Chollil Nafis sempat meninjau tempat pemotongan sapi Greenlea di Hamilton, Auckland. Berikut tulisan Kiai Kholil Nafis yang dikirimkan ke Redaksi BANGSAONLINE.com.
Pemotongan hewan di Greenlea termasuk yang terbesar kedua di New Zealand. Jumlah karyawannya saja mencapai 25 ribu orang. Menurut Mr. Cout, manajer Greenlea, tiap hari setiap satu karyawan memotong sekitar 275 sampai 300 sapi dalam 8 jam kerja sehari. Berarti setiap jam karyawan pemotong itu hampir memotong sapi sebanyak 35 sampai 40 sapi, atau setiap 1 sampai 2 menit memotong 1 sapi.
Baca Juga: PIK 2 Dianggap Banyak Mudharat, MUI minta Pemerintah Cabut Status PSN
Greenlea hanya sebagian perusahaan global yang mengimpor daging sapi ke Indonesia, dan volumenya kecil karena tak sampai 2% dari seluruh ekspornya ke negara-negara muslim lainya. Australia, India dan lainnya tentu lebih banyak ekspor daging ke Indonesia.
Nah, melihat potensi ini Industri Halal bisa jadi produk ekonomi unggulan Indonesia, baik makanan, pakaian atau wisata. Inilah nilai lebih Indonesia. Jumlah umat muslim yang terbesar di dunia dengan sekitar 230-an juta (dari total penduduk Indonesia 268 juta jiwa) adalah potensi pasar yang besar secara ekonomi untuk menjadi pasar halal dunia.
Namun, selain Indonesia sebagai konsumen juga perlu merekayasa diri utk menjadi produsen. Banyak makanan, pakaian dan wisata halal yang bisa diekspor ke luar negeri untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Disamping itu juga bisa mengirim tenaga ekonomi syariah dan halal yang profesional di bursa tenaga kerja dunia
Baca Juga: MUI Sampang Dukung Polisi Kawal Pilkada Damai dan Kondusif
Terpilihnya Kiai Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden yang merupakan penggagas dan peletak pondasi awal bisnis halal dan ekonomi syariah seharusnya Indonesia menaruh perhatian besar di bidang ekonomi syariah dan sektor halal.
Sebab kesadaran dunia telah bangkit untuk menyediakan bisnis halal. Bahkan sekarang banyak melekatkan bisnis halal secara proses kaitannya juga dengan thayyib dikonsumsi.
Usul saya kepada pemerintah Indonesia agar menaikan posusi dan fungsi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di bawah langsung Presiden agar gerakannya lebih leluasa dan lebih kuat mengcover kebutuhan bisnis Halal Indonesia yang potensinya sangat besar. (tim)
Baca Juga: Selain Tinjau Gedung UPT RPH, Pj Wali Kota Kediri Serahkan Sertifikat Halal dan NKV RPH-R
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News