Ibu Korban Penganiayaan Anak SD Datangi Unit PPA Polresta Sidoarjo

Ibu Korban Penganiayaan Anak SD Datangi Unit PPA Polresta Sidoarjo Kuasa hukum dan kedua orangtua anak yang dianiaya saat di halaman Sat Reskrim, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Ibu dari korban penganiayaan anak bersama Tim Lembaga Bantuan Hukum Wong Cilik mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Sidoarjo. Mereka mempertanyakan perihal kasus penganiaan terhadap korban yang hingga kini belum ada titik terang.

Korban berinisial NP. Sedangkan terlapor bernama Bambang asal Desa Entalsewu, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. "Maksud kedatangan kami kesini untuk mempertanyakan kelanjutan kasus klien kami yang masih terbilang anak-anak," ungkap Kuasa Hukum korban bersama tim, Eko Purnomo di Mapolresta Sidoarjo, Kamis(25/7).

Baca Juga: Polsek Sukodono Tangkap Pria yang Aniaya Mantan Pacar hingga Babak Belur

Eko menerangkan kasus penganiayaan terhadap anak tersebut cukup terbilang lama yakni sejak Januari 2018 lalu. Dan Hinga saat ini keluarga belum tahu sampai di mana informasi pengusutan kasus tersebut.

"Tadi kami sempat bincang-bincang dengan unit PPA, informasinya sudah P-21 alias lengkap dari Kejaksaan Negeri Sidoarjo. Tapi kami hampir tidak pernah diberi informasi kelanjutan kasus tersebut," katanya.

Lebih lanjut ia menerangkan, kasus ini bermula saat orang tua korban mengetahui anaknya yang masih duduk di bangku SD, menerima perlakuan kasar dari seseorang atas nama Bambang. Bambang diketahui merupakan salah satu oknum anggota Satpol PP Sidoarjo.

Baca Juga: Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Pria Lempari Pengendara di Jalan Raya Bundaran Pakai Batu

"Jadi, ceritanya ini mungkin ada kesalahpahaman dari terlapor yang merupakan orangtua dari teman korban. Saat itu, korban bersama dua temannya sedang bermain di dekat rumah terlapor. Ada tetangganya yang bilang bahwa ini lho komplotane yang bully in (anak terlapor) di sekolah. Mendengar ucapan itu istrinya bilang ke terlapor," ucapnya.

Bambang (terlapor) tiba-tiba keluar dari rumahnya dan mengejar korban bersama dua temannya. Terlapor sempat menanyakan salah satu nama yang dimaksud (membully). Namun ketiganya tidak ada yang menjawab.

"Jadi, tiga-tiganya mendapatkan perlakuan kasar dari terlapor alias korban kekerasan. Ada yang ditampar, ada juga yang dicengkiwing. Bahkan klien kami sempat dipukul kepala bagian belakang," terangnya.

Baca Juga: Berawal dari Cekcok, Pria di Sidoarjo Nekat Bunuh Pacar

Usai dipukul korban langsung pulang ke rumah dan sempat mengaku akan pingsan. Namun korban tidak berani mengatakan kejadian sebenarnya kepada orangtuanya.

"Jadi, orangtuanya baru tahu setelah beberapa menit kemudian korban didatangi temannya yang juga menjadi korban kekerasan. Korban sempat merasakan pusing-pusing di bagian kepala dan kondisi psikisnya terganggu," tambahnya.

Ia tak habis pikir, kasus yang sudah lama belum juga ada titik terang. Padahal korbannya menimpa kalangan anak-anak. Meski hanya satu dari tiga korban yang memberanikan melapor ke polisi. Pihak keluarga tetap meminta ada kejelasan hukum.

Baca Juga: Aniaya dan Rusak Mobil, Pria 28 Tahun Ditangkap

"Kasihan kan mereka (korban), apalagi mereka semuanya anak-anak. Harapan kami kasus ini bisa ada kejelasan," tandasnya.

Sementara ibu korban mengungkapkan bahwa anaknya hanya menjadi sasaran. Pasca terjadinya pemukulan, ia mendatangi rumah terlapor untuk mengklarifikasi terkait perlakuan anaknya ke anak terlapor.

"Waktu itu ada istrinya, saya tanya ke anaknya apakah benar anak saya yang sering membully, ternyata bukan. Itu pengakuan anaknya. Nah, kenapa anak saya yang menjadi sasaran ayahnya. Saya mohon keadilan. Anak saya bukan tandingannya," ujarnya.

Baca Juga: Pulang Ngopi, Pemuda Sidoarjo jadi Sasaran Pengeroyokan Puluhan Anggota Pencak Silat

Seharusnya, orangtua bisa menjadi penengah bagi anak-anaknya yang sedang bertikai. Ia berharap pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut. (cat/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO