Dari Diskusi Forkot Soal JIPPE, Warga Sebut Belum Terima Ganti Rugi Lahan

Dari Diskusi Forkot Soal JIPPE, Warga Sebut Belum Terima Ganti Rugi Lahan Suasana diskusi publik soal JIIPE yang digelar LSM Forkot di Kafe Deloji GKB. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

Sementara Isom, dari PMII Gresik mempertanyakan status kawasan . Sebab, meski proyek itu merupakan patungan dari PT. AKR dan PT. Pelindo III, namun saham mayoritas dikuasai swasta.

Terkait hal ini, Nasihan berjanji akan mendukung warga seandainya dugaan penyerobotan tanah untuk proyek  memang benar adanya. "Kalau ada penyerobotan laporkan saja. Kami siap mendukung," tegasnya.

Sementara Zakky mengakui dalam pengawasan , jangkauan yang dimiliki DLH terbatas. Namun, demikian, ia menyatakan selama ini terus melakukan upaya.

"Sebab, di kawasan juga ada sejumlah aset pemerintah yang harus dijaga kelestariannya untuk masyarakat, seperti Kali Mireng dan Kali Mati. Di sekitar ada Kali Mireng dan Kali Mati. Jika tak normal keberadaannya bisa bahaya," katanya.

Sedangkan Bakhtiar Gunawan menambahkan, bahwa kawasan selama ini sudah memiliki dokumen lingkungan UKL dan UPL. "Jadi, sudah masuk kajian. Dan, kami telah melakukan pengawasan maksimal," jelasnya.

Menurut dia, di baru ada 3 perusahaan, seperti perusahaan garam. "Pihak wajib ada laporan 3 bulanan dan 6 bulanan, baik laporan soal limbah udara, padat, dan cair. Dan itu sudah dilakukan," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO