SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar salat gaib dan tahlil untuk ulama besar KH. Maimun Zubair atau biasa disapa Mbah Moen. Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang itu wafat di Makah, Arab Saudi pada Selasa (6/8) pagi, saat menunaikan ibadah haji.
Khofifah bersama jamaah Masjid Agung Nasional Al Akbar Surabaya melaksanakan salat gaib dan tahlil usai salat Isya. Hadir ratusan jamaah yang dengan khusyu mengikuti salat gaib.
Baca Juga: Jenazah Kiai Roziqi Disalatkan di Masjid Akbar, Khofifah 3 Kali Minta Kesaksian Jemaah
"Salat gaib dan tahlil ini kita hadiahkan untuk Mbah Moen yang wafat tadi pagi di Makah. Semoga doa jamaah ini sampai kepada almarhum yang Insya Allah meninggal di waktu dan tempat yang baik," tutur orang nomor satu di Jatim itu, Selasa (6/8) malam.
Khofifah mengungkapkan, saat dirinya baru mendapat mandat menjadi Gubernur Jatim sempat bersilaturahmi di kediaman Mbah Moen. Saat itu ia bertemu di sela-sela pertemuan Mbah Moen dengan putra-putri dan menantunya yang tersebar di berbagai daerah.
Ketua Umum Muslimat NU ini melanjutkan kisahnya, saat bertemu dengan anak dan menantunya itu, Mbah Moen minta direkam atau memvideokan. Permintaan itu seperti firasat yang disampaikan Mbah Moen kepada keluarga besarnya.
Baca Juga: Masjid Tertua di China Tak Ditempati Salat, Kenapa? Laporan M Mas'ud Adnan dari Tiongkok (3)
"Jadi saat saya silaturahmi itu, seluruh putra-putri dan menantu Mbah Moen sedang berkumpul. Ketika itu saya diterima hampir dua jam. Usai menerima saya, Mbah Moen kembali bercengkerama dengan putra-putri serta menantunya. Dan Mbah Moen minta peristiwa itu direkam untuk kenang-kenangan," urai Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengungkapkan, saat bertemu dengan Mbah Moen di Sarang, Rembang, Mbah Moen memberi wejangan kepada Khofifah agar sebagai gubernur bisa mensejahterakan dan memakmurkan warga Jawa Timur.
Mbah Moen juga berpesan agar dirinya bisa menguatkan dan membesarkan Jawa Timur, karena provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah jantungnya NKRI. Mbah Moen juga menceritakan sangat detil sekali bangunan nasionalisme sebelum Indonesia lahir, lengkap dengan petilasannya.
Baca Juga: CEO BANGSAONLINE Dicegat Pramugari dan Petugas Imigrasi di Bandara Fuzhou, Laporan dari Tiongkok
"Nasionalisme dan pluralisme Mbah Moen sangat luar biasa. Hal itu yang sangat saya kenang dari almarhum. Selain itu, beliau juga punya jaringan internasional kuat, yang tidak banyak orang paham. Kita kehilangan sosok kiai yang luar biasa, semoga amal dan ibadah almarhum diterima Allah swt," pungkas Khofifah. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News