KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Salah satu pemegang Kartu JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) Mochamad Yusuf (56) warga Jalan Sekarputih, Kelurahan Kedundung, Kota Mojokerto yang berprofesi sebagai Satpam merupakan Peserta Penerima Upah (PPU).
Saat ditemui di salah satu rumah sakit swasta yang berada di daerah Wates Mojokerto, ia terlihat bersama istrinya tengah menunggu antrian jadwal pemeriksaan dan tindakan di Poli Ortopedi untuk penanganan pasca operasi patah tulang, yaitu tindakan lepas pen yang terpasang pada bagian bahu, setelah beberapa tahun lalu mengalami musibah kecelakaan.
Baca Juga: Mahasiswa dari Madiun Bagikan Pengalaman Bergabung dengan JKN: Lebih Tenang Hadapi Biaya Kesehatan
Yusuf lantas bercerita tentang awal sakit yang dideritanya hingga harus mendapatkan perawatan di IGD Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) BPJS Kesehatan. Menurut laki-laki paruh baya tersebut, kejadian kecelakaan ia alami pada pertengahan tahun lalu.
Dengan suara pelan, Yusuf mengatakan bahwa kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Empunala tepatnya di depan sebuah gedung serbaguna. Ia mengalami kecelakaan tunggal akibat terjatuh saat mengendarai sepeda motor miliknya demi menghindari seorang penyeberang jalan. Kejadian tersebut mengakibatkan Yusuf menderita patah tulang di bagian bahu.
“Awalnya saya dibawa ke ruangan IGD di rumah sakit terdekat dan ditangani oleh pihak medis, diperiksa, pengobatan luka dan difoto rontgen. Ini pertama kalinya saya menggunakan kartu JKN-KIS dan sangat merasakan manfaat di rumah sakit jaringan BPJS Kesehatan. Waktu itu ruang perawatan di rumah sakit yang kelas dua kondisi penuh, jadi sementara saya ditempatkan di kelas satu dengan fasilitas yang nyaman dan memadai. Tidak beberapa lama saya mendapatkan tindakan pemasangan pen. Saya bersyukur semua biaya operasi ditanggung BPJS Kesehatan. Bagi saya Program JKN-KIS sangat bermanfaat,” cerita Yusuf.
Baca Juga: Meskipun Terlindungi Program JKN, Mahasiswi dari Malang ini Tak Lengah Menjaga Kesehatan
Setelah hampir dua tahun pasca musibah kecelakaan, Yusuf memeriksakan kondisi kesehatan dan berkonsultasi untuk melepas pen yang terpasang di bahunya. Ia mendatangi Puskesmas Kedundung dan mendapatkan rekomendasi surat rujukan ke salah satu rumah sakit swasta. Selanjutnya setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, ia mendapatkan jadwal operasi di rumah sakit tersebut. Untuk pelayanan dan tindakan medis, Yusuf tidak mengeluarkan biaya karena telah ditanggung oleh Program JKN-KIS.
Yusuf merasa lega karena dari operasi pemasangan pen hingga akan dilakukan pencopotan, tidak ada kendala sama sekali baik dari tindakan medis maupun dari administrasinya. Dokter mengingatkannya untuk tidak beraktivitas berlebihan dan menghindari mengangkat berat.
“Harapan saya semoga BPJS Kesehatan semakin maju dan Program JKN-KIS berkembang lebih baik, makin meningkat dari segi kualitas maupun pelayanannya. Karena pentingnya JKN-KIS ini, sebaiknya masyarakat memiliki kartu JKN-KIS. Manfaat dari menggunakan kartu ini sangat banyak sekali, yaitu membantu kita dari segi administrasi saat pelayanan kesehatan lebih mudah, biaya pengobatan terjamin meringankan beban ekonomi keluarga,” pungkas Yusuf. (ris/ian)
Baca Juga: Polri Uji Coba Syarat Kepesertaan Aktif JKN bagi Pemohon SIM di Malang Raya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News