SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemilu 2019 dinilai sebagai kontestasi yang paling keras dan ketat. Terbukti, banyak calon anggota legislatif (caleg) petahana yang gagal melenggang kembali ke gedung parlemen. Fakta itu terjadi di DPRD Provinsi Jawa Timur. Sehingga hari ini DPRD Jatim lebih didominasi wajah baru.
Salah satu wajah baru di gedung Parlemen Jatim itu adalah Deni Prasetya yang terpilih dari daerah pemilihan (Dapil) V, yang meliputi Kabupaten Jember dan Lumajang. Deni adalah kader Ansor aktif yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Cabang Kencong, Jember. Ia mengakui besarnya kontribusi para sahabat Ansor dan Banser dalam mengantarkan dirinya menjadi anggota DPRD Jatim.
Baca Juga: Perubahan Nomenklatur BPR Jatim, Adhy Karyono: Optimalkan Peran untuk Tingkatkan Ekonomi
"Saya beruntung punya jejaring Ansor dan Banser. Mereka selain memilih saya, juga berperan membantu ikhtiar saya saat kampanye lalu," tutur Deni, Rabu (4/9).
Deni mengaku, meskipun ia menjabat sebagai Wakil Ketua Ansor Cabang Kencong tapi tidak serta merta secara struktural bisa menggerakkan potensi Ansor dan Banser di bawah. Sebab dukungan yang diberikan para anggota Ansor dan Banser itu karena berlandaskan hubungan emosional dan solidaritas sesama kader.
Politisi muda NasDem ini mengakui meskipun dukungan yang diberikan oleh anggota Ansor dan Banser kepada dirinya bersifat pribadi, namun dampaknya signifikan. Karena jejaring mereka ada sampai di pelosok desa, bahkan hingga tingkat RT dan RW. Dengan begitu, proses sosialisasinya lebih mudah dan mengena langsung ke masyarakat.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
"Simpul saya di bawah itu ya para sahabat Ansor dan Banser. Mereka membantu saya karena solidaritas sesama kader. Mereka ini lah yang menjembatani saya bertemu dengan masyarakat," imbuh Deni.
Selain jaringan organisasi di Ansor, Deni juga mengaku terbantu dengan hobi yang ia geluti selama ini, yakni mengendarai sepeda motor Yamaha RX King. Para penghobi Yamaha RX King ini banyak yang menjadi pemilih dirinya. Bahkan mereka ikut membantu memgkampanyekan dirinya ke keluarga maupun masyarakat umum.
Deni memang wajar dipilih oleh para penghobi RX King, karena ia salah satu tokoh di organisasi yang menaungi hobi ini. Karena itu sosoknya cukup dikenal dan familiar di kalangan penggemar sepeda motor legendaris tersebut. Saat ini, Deni adalah Bendahara Umum Yamaha RX King Indonesia (YRKI) Jawa Timur.
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945
"Di Jember itu anggota YRKI ada sekitar 400 orang, di Lumajang ada 250 orang. Solidaritas kami sangat kuat, tak heran mereka juga membantu saya saat pemilu," bebernya.
Meski masih tergolong muda, sejatinya Deni bukan tergolong politikus baru. Ia pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Jember periode 2014-2019 dari Fraksi PKB. Namun Deni tak sampai selesai menjalani tugas di DPRD Jember, karena ia memutuskan maju sebagai calon anggota DPRD Jatim dari Partai NasDem. Konsekuensinya jelas, ia harus mundur sebagai anggota DPRD Jember sekaligus anggota DPC PKB Jember.
Mantan Ketua DKC Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) Kabupaten Jember ini mengaku orangtuanya H. Marzuki Abdul Ghofur adalah Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Jember. Namun bukan itu faktor yang membuat dirinya pindah dari PKB ke NasDem. Sebaliknya, justru dorongan dari ulama NU di Jember yang mendorongnya hijrah dari PKB ke NasDem.
Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ
Deni membeberkan, kalau sejak dulu selalu berbeda pilihan politik dengan orangtua. Ia mengisahkan waktu bapaknya di PKNU, ia memilih di PKB. Begitu juga ketika Bapaknya jadi Ketua DPD Partai NasDem Jember, Deni tetap kader PKB.
"Saya pindah partai karena dorongan para kiai yang menginginkan saya menjadi wakil Jember di DPRD Provinsi. Sementara slot caleg PKB untuk provinsi sudah penuh. Di situ lah saya putuskan memilih NasDem sebagai kendaraan politik menuju DPRD Jatim. Saya melihat NasDem memberi perhatian besar pada warga NU yang merupakan mayoritas di Jember dan Lumajang," pungkas sarjana ekonomi ini. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News