Bantah Tudingan Sulitnya Mengurus SIM, Satlantas Sidoarjo Beberkan Inovasi yang Justru Mempermudah

Bantah Tudingan Sulitnya Mengurus SIM, Satlantas Sidoarjo Beberkan Inovasi yang Justru Mempermudah Kasatlantas Polresta Sidoarjo Kompol Fahrian Saleh Siregar memberikan keterangan kepada wartawan.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) membantah jika membuat Surat Izin Mengemudi () di Satpas sulit. Bahkan, dengan kecanggihan teknologi saat ini, membuat pelayanan pembuatan kian memudahkan masyarakat.

Itu disampaikan Kasatlantas , Kompol Fahrian Saleh Siregar saat menerima audiensi sejumlah orang yang mengatasnamakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Seven Gab Sidoarjo. Menurut Kompol Fahrian, berbagai inovasi telah dilakukan Satlantas , salah satunya perubahan pelayanan manual menjadi berbasis aplikasi.

Baca Juga: Kasi Humas Polresta Sidoarjo Beri Kuliah Umum Strategi Kehumasan Masa Pilkada 2024

"Sidoarjo punya yang namanya elektronik alias E-. Di mana pembuatan berbasis aplikasi tersebut memberikan kemudahan bagi masyarakat yang akan memperpanjang maupun pembuatan baru," jelas Kompol Fahrian, Kamis (19/9).

Selain itu, untuk mengantisipasi adanya antrean panjang, masyarakat bisa memperpanjang -nya di berbagai tempat, seperti corner yang ditempatkan di beberapa titik. Baik di Sidoarjo Utara, Selatan, Barat, Timur, dan Sidoarjo pusat. Bahkan, masyarakat juga bisa memperpanjang -nya di malam hari, yakni di Transmart Sidoarjo.

"Sistem yang sekarang sudah berbeda dengan sistem yang dulu. Jadi, anggapan membuat sulit terbantahkan," tegasnya.

Baca Juga: Satlantas Polresta Sidoarjo Tanamkan Budaya Tertib Lalu Lintas Sejak Dini

Ia menceritakan, bahwa sebelumnya didatangi sejumlah LSM yang mengatasnamakan Seven Gab. LSM tersebut melakukan audiensi dan klarifikasi terkait aduan masyarakat bahwa membuat di Sidoarjo sulit.

"Katanya, berkaitan dengan kejadian pada saat Operasi Patuh Semeru kemarin, banyak pengendara yang ditilang polisi gara-gara enggak punya . Padahal penilangan itu tidak hanya berkaitan dengan saja," terangnya.

Baca Juga: Satresnarkoba Polresta Sidoarjo Musnahkan 30 Kg Sabu Senilai Rp30 M dari Pengungkapan Kasus Juli

Ada delapan prioritas pelanggaran yang menjadi fokus Satlantas dalam Operasi Patuh Semeru 2019. Di antaranya, helm SNI, berkendara dengan menggunakan handphone, pengendara di bawah umur, melebih batas kecepatan, terpengaruh alkohol, melawan arus, tidak menggunakan safety belt, dan menggunakan lampu rotator/strobo.

"Ketika ditilang masalah , itu hanya efek domino saja. Jadi, silakan disampaikan kepada masyarakat bahwa membuat di Sidoarjo itu mudah," tandasnya.

Sementara, Ketua LSM Seven Gab Isdianto mengungkapkan bahwa dirinya sempat menerima aduan dari masyarakat bahwa membuat sulit di Sidoarjo. Selain itu, ia juga melihat banyaknya antrean pengendara di Kejaksaan Negeri Sidoarjo untuk mengambil tilang.

Baca Juga: Polisi Dalami Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo

"Saya rasa anggapan kami memang demikian, pengurusan di Sidoarjo selama ini sulit. Tapi setelah mendengar penjelasan dari Kasat, ternyata juga tidak sulit. Hanya saja, kita butuh belajar dan benar-benar mematuhi agar bisa lolos ujian. Kita juga belum tahu proses di lapangan seperti apa," singkat Isdianto. (cat/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO