LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kemarau panjang diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir November atau awal Desember nanti. Kondisi tersebut membuat keretakan tanah yang semakin meluas sehingga menjadi biang penyebab terjadinya musibah tanah longsor saat musim penghujan nanti tiba.
Hal ini disampaikan Kepala Cabang Dinas Kehutanan Pemprov Jatim wilayah Pacitan, Wardoyo dalam siaran persnya. Ia mengatakan, secara teknis hampir sebagain besar kawasan di Pacitan merupakan tanah berjenis litosol atau tanah liat. Karakter tanah semacam ini akan mudah larut ketika terseret air.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
"Saat ini tentu banyak lahan-lahan hutan di Pacitan yang mengalami retak-retak lantaran dampak musim kemarau panjang. Retakan inilah yang berpotensi menyerap air hujan semakin tinggi. Kalau sudah begitu, tanah akan mudah meleleh dan larut terseret air. Kondisi inilah yang menyebabkan tanah longsor. Untuk itu, kami imbau masyarakat lebih waspada lagi saat musim penghujan nanti tiba," katanya, Rabu (2/10).
Sebagai OPD teknis di bidang kehutanan, Wardoyo mengaku akan intens melakukan sosialisasi ke masyarakat luas agar saat ini lebih giat menanam kembali pohon kayu-kayuan maupun tanaman konservasi. Begitu pun di kawasan hutan negara, meski terjadi kemarau panjang, langkah penanaman terus dilakukan.
"Harapan kita, dengan banyaknya tanaman kayu-kayuan dan tanaman konservasi, tentu akan menjadi salah satu sarana penghambat terjadinya tanah longsor," tandasnya.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Didik Alih Wibowo belum bisa dikonfirmasi media. Saat dihubungi melalui ponselnya, yang bersangkutan belum menjawab. Meski begitu, beberapa waktu lalu ia sempat mengungkapkan kalau saat ini kekeringan masih melanda di 45 titik kawasan di Pacitan. Utamanya belahan Timur dan Barat kota.
Langkah yang dilakukan BPBD saat ini masih konsen melakukan langkah kedaruratan dengan pengiriman air bersih ke kawasan terdampak kekeringan. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News