Inovasi Benahi Chemical PPD, Pertamina EP Hemat Rp 80 Miliar per Tahun

Inovasi Benahi Chemical PPD, Pertamina EP Hemat Rp 80 Miliar per Tahun

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field mampu menghemat Rp 8 miliar pertahun setelah melakukan inovasi dan efisiensi dalam pembenahan penggunaan Chemical PPD (Pour Point Depressant) di Lapangan Sukowati.

GM Pertamina EP Asset 4, Agus Amperianto kepada BANGSAONLINE.com menyatakan, terobosan ini guna menjawab tantangan dari Pemerintah. Dalam hal ini SKK Migas sebagai pengawas, pengendali, dan pengelola industri hulu migas di Indonesia.

Melalui inovasi terhadap evaluasi dan monitoring penggunaan Chemical PPD, Sukowati Field ternyata mampu melakukan pengurangan penggunaan Chemical PPD. Bahkan, tanpa mengurangi mutu operasi produksi.

"Langkah ini ternyata sekaligus berhasil menekan biaya alias melakukan efisiensi miliaran rupiah," ungkap Agus.

Sementara itu, Field Manager Pertamina EP Field Sukowati Indarwan Harsoni menjelaskan, inovasi dan efisiensi ini sebuah langkah yang berani keluar dari zona nyaman. Pasalnya, sejak alih kelola operator dari JOB PPEJ ke Pertamina EP, efisiensi dalam penggunaan chemical sangat besar bagi Pertamina EP.

"Keberhasilan ini menjadi peluang setelah Tim CIP FTP-BBM pada awal tahun 2019 melakukan inovasi, evaluasi, dan monitoring injeksi Chemical PPD. Sehingga, pengiriman Minyak ke FSO mampu mengurangi pemakaian chemical PPD tersebut," bebernya.

Ia menambahkan, dalam proses pengiriman minyak ke FSO diperlukan injeksi Chemical PPD. Tujuannya, untuk menaikkan Pour Point minyak agar tidak terbentuk wax sepanjang pipa. Injeksi PPD sudah dilakukan sejak operator lama JOB PPEJ dengan dosis 300 PPM. Sehingga, evaluasinya hanya menggunakan data pigging dan hasil lab test Chemical PPD.

Dengan inovasi pada sistem evaluasi memakai data pressure, pigging, field, dan laboratory test. Kemudian, kebutuhan Chemical PPD hanya sedikit, yakni dengan dosis 50 PPM. "Total nilai penghematan sekitar 8 miliar rupiah setiap tahun. Itu belum termasuk nilai yang tidak bisa diukur, yakni segi safety," paparnya.

Indarwan menyatakan, keberhasilan inovasi memberi manfaat besar bagi Pertamina EP untuk menaikkan keuntungan, jika produksi minyak dan gas tidak dapat naik. "Karena inovasi ini merupakan Continuous Improvement Program (CIP). Artinya inovasi ini sebagai program Pertamina EP untuk mendorong seluruh karyawan melakukan inovasi demi kemajuan Perusahaan dan Negara," pungkasnya. (gun/rev)