SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar Sekolah Kebangsaan. Agenda tahunan yang sudah berlangsung ke-8 ini, berlangsung di SD Don Bosco, Jalan Tidar, Kamis (03/10/19).
Hal ini dilakukan untuk menyambut Hari Pahlawan 10 November mendatang serta demi menumbuhkan jiwa patriotisme pada generasi muda, khususnya para pelajar di Surabaya.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Setidaknya ada dua ribu pelajar SD dan SMP Surabaya, hadir dalam kegiatan ini. Kegiatan itu dimulai dengan adegan teatrikal yang diikuti sejumlah siswa sebagai pembuka kegiatan Sekolah Kebangsaan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti bercerita tentang perjuangan arek-arek Suroboyo saat melawan penjajah. Kala itu, mereka hanya berbekal bambu runcing, namun mampu merebut kemerdekaan dari tangan penjajah
“Anak-anak, nenek kakek kita dahulu melawan para penjajah itu hanya bisa menggunakan senjata bamboo runcing dan pahlawan kita berhasil, mereka menang, kata Antiek di awal sambutannya.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Ia menjelaskan, meskipun pada waktu itu para pejuang memiliki keterbatasan senjata, tapi semangat mereka tidak pernah surut. Kekompakan dan keberanian menjadi modal utama arek-arek Suroboyo.
"Ayo, bersama-sama menjaga kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan kita, apalagi saat ini fasilitas sudah memadahi," katanya.
Antiek mengungkapkan, Sekolah Kebangsaan tahun ini akan berlangsung di tiga tempat. Menariknya, tiap lokasi yang di tempati, selalu memiliki nilai sejarah tersendiri.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
"Untuk yang pertama ini kami pilihkan Don Bosco karena dahulu gedung ini adalah gudang persenjataan arek-arek Suroboyo," terangnya.
Di kesempatan itu, Antiek juga menitipkan pesan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ia menyatakan bahwa Wali Kota Risma ingin sekali berbagi cerita tentang pengalamanan selama menjadi pembicara di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York dan mendapat gelar Honoris Causa di Busan Korea Selatan.
Antiek pun berharap, supaya anak-anak, khususnya pelajar Surabaya bisa terus meningkatkan prestasi dan belajar tanpa henti. "Kalau mau seperti Bu Risma, kalian bisa kalau kalian mau berusaha," pesannya.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Ikhsan mengatakan, tidak banyak negara yang punya Kota Pahlawan di dunia. Setidaknya, hanya ada lima dan salah satunya adalah Surabaya.
Selaras dengan itu, ia mengungkapkan, bahwa Wali Kota Risma ingin mewariskan kemerdekaan negara ini kepada generasi muda, supaya mereka tidak kehilangan identitas diri melalui kurikulum baru.
"Sesuai dengan arahan Ibu (Wali Kota Risma) ingin sekali membangkitkan itu dan saat ini sedang menyiapkan kurikulum untuk penguatan identitas kita sebagai bangsa Indonesia yang berdaulat," pungkasnya. (ian/rev)
Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News