JAKARTA(BangsaOnline) Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyoroti kinerja Kabinet Kerja Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menganggap banyak menteri yang
tidak sesuai dengan bidangnya, ia pun menyarankan agar Jokowi mulai
mengevaluasinya dan mempersiapkan reshuffle kabinet.
"Saya
jauh-jauh hari ngomong, presiden sebaiknya persiapkan rencana reshuffle,
evaluasi. Mana menteri-menteri yang jalan, mana yang tidak jalan, mana
yang pencitraan, mana yang benar-benar kerja. Untuk naik pagar awal-awal
nggak apa-apa lah," sindir Fadli. Menaker Hanif Dhakiri pernah memanjat
pagar penampungan TKI ilegal karena tidak diijinkan masuk.
Hal
tersebut diungkap Fadli dalam Diskusi Polemik bertajuk 'Wajah Politik
Kita' di Warung Daun, Cikini, Jakpus, Sabtu (29/11/2014). Hadir pula
dalam diskusi Pakar Hukum dan Tata Negara Irman Putra Sidik dan Direktur
Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yuda.
"Di tim Pak Jokowi lemah
sekali orang-orang yang mengerti hukum. Misalnya ada Pak Yusril, Saldi
isra, atau Pak Irman mungkin akan lain. Sehingga (di Kabinet Kerja)
banyak nabrak-nabrak. Mudah-mudahan ini bukan gejala terus menerus
karena akan membahayakan Presiden. (Menteri) bukan orang-orang yang baik
dalam bidangnya," kata Waketum Gerindra itu.
Menurut Fadli,
contoh menteri yang menabrak hukum adalah bagaimana Menkum HAM Yasonna
Laoly yang mengintervensi dalam permasalahan di tubuh PPP dan juga
bagaimana Menkopolhukam Tedjo Edhy melarang Kapolri untuk menerbitkan
izin penyelanggaraan Munas Golkar di Bali.
"Kami harap ke
pemerintah jangan intervensi parpol dengan kepentingan jangka pendek.
Tidak boleh Menkopolhukam itu berbicara soal izin. Itu tidak elok
sekali. Apalagi sudah membicarakan tanggal dan tempatnya. Itu kapasitas
panitia, Menkopolhukam bukan panitia. Itu intervensi telanjang. Saya
kira Ibu Mega marah kalau dengar seperti itu," papar Fadli.
"Saya
sampai bilant ke Mas Pram (Pramono Anung), kok ini kita dikasih banyak
amunisi. Coba (menteri) ditinjau lagi, dalam 3 bulan, kalau memang tidak
bagus, tidak perform lebih baik diganti saja," sambung alumnus UI itu.
Fadli
pun menjamin bahwa di DPR tidak ada niat untuk menjatuhkan pemerintah.
Menurutnya semua kembali kepada kinerja atau kebijakan yang dibuat
pemerintah sendiri.
"Saya yakin kawan-kawan di DPR tidak ada niat
aneh-aneh tapi semua tergantung pemerintahnya. Kalau pemerintah ini
bagus, tidak akan dicegal. Tidak ada niat sedikitpun. Tapi kalau
merugikan rakyat harus dikritik. Sebaiknya hati-hati, dan benar-benar
tahu arahnya. Jangan sampai tidak tahu tujuannya," tutup Fadli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News