PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Polemik ujian akademik yang menyebabkan sejumlah bacakades di Kabupaten Pasuruan tidak lolos masih belum reda. Sejumlah bacakades yang tidak lolos menuding ada permainan dalam ujian akademik tersebut.
Bahkan, di Desa Plososari, Kecamatan Grati, sampai terjadi insiden pembacokan oleh pendukung bacakades yang tak lolos. Korban pembacokan adalah bacakades yang lolos ujian akademik.
Baca Juga: DPMPD Pasuruan Gelar Geladi Bersih Pelantikan Cakades Terpilih
Pemkab Pasuruan melalui DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakart dan Desa) sebenarnya sudah berupaya mengundang semua bacakades yang keberatan dengan hasil ujian akademik. DPMD dan Unibraw Malang selaku penyelenggara ujian akademik kemudian memberikan penjelasan dan membeber hasil ujian kepada bacakades yang tak lolos.
Lutfi, Ketua Cabang LSM Garda Pantura Kecamatan Rembang turut angkat bicara terkait polemik ujian akademik Pilkades tersebut. Ia menduga adanya permainan yang dilakukan panitia pilkades sehingga terdapat bacakades incumbent yang tak lolos.
Ia menyontohkan Desa Pandean, Kecamatan Rembang, yang terletak di sekitar Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER). Ada 8 orang bakal calon yang mendaftar Pilkades Pandean. Lima yang lolos ujian akademik yakni Khoirul, Abdullah Wahab, Abdul Karim (incumbent), Syair, dan Muhammad Sutikno lolos ke tahapan pilkades. Sedangkan tiga orang gagal, yakni Rofiq, M. Shohib Marzuki, dan Mashuri.
Baca Juga: Ketua BPD Winong Harap Kades Terpilih Bisa Lanjutkan Program Desa
Namun, Lutfi menduga ada permainan terhadap hasil ujian akademik. Ia mengungkapkan kejanggalan tak lolosnya bacakades nomor urut 7 atas nama M. Shohib Marzuki. "Pemberitahuan hasil tes dari LPPM nomor reg bertulisan tangan. Tapi, yang diterima bacakades nomor reg berubah ketikan. Ketidaksesuaian nomor register itu diduga terjadi kecurangan," urai Lutfi.
"Rumornya ada dana Rp. 2,5 miliar yang dikeluarkan salah satu bacakades rivalnya tak lolos. Rumor tersebut sudah bukan rahasia umum di wilyah Kecamatan Rembang," kata Lutfi.
Terkait hal ini, M. Shohib didampingi Lutfi mengaku sudah mendatangi penguji tes akademis di LPPM Unibraw Malang. Menurut Shohib, berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Bambang, Ketua LPPM Unibraw, bahwa nomor register pada lembaran pemberitahuan lulus tidaknya hasil akademis bertulisan tangan. "Jika sudah ketikan artinya ada yang merubah," ungkap Shohib.
Baca Juga: Pilkades Serentak 46 Desa Digelar Besok, Dewan: Jangan Sampai Merusak Persatuan Masyarakat
Hingga kini, belum didapat konfirmasi lebih lanjut terkait dari DPMD maupun LPPM Unibraw Malang. (par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News